Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Begini Cara Penyiar Menelan Air Liur (Secara Smooth) Saat Siaran Radio

1 November 2023   21:56 Diperbarui: 3 November 2023   12:38 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri - Alfira Fembriant

*Sebagai contoh, kamu juga bisa melihat beberapa konten di channel Youtube saya Alfira Fembriant saat siaran radio membacakan Topik Cinta (folder On Air Radio -- Topik Cinta). Disitu contoh jarak saya dan microphone yang jauh, tapi tetap dapat menyerap suara optimal di radio.

Namun microphone yang peka terhadap suara itu juga dipengaruhi merk mixer dan microphone ya, tidak semua radio kemampuannya sama, tetapi mayoritas radio memang menggunakan atau mengutamakan microphone penyiar utama (bukan microphone narasumber) itu sangatlah peka.

Nah, dengan kepekaan microphone tersebut, membuat penyiar terkadang kuwalahan untuk mengambil jeda menelan air liurnya. Bahkan cara pertama seperti mixing backsound jika dirasa kurang ampuh faktor microphone yang sangat peka terhadap suara, hal kedua yang dapat dilakukan penyiar adalah mematikan sementara tombol (off) microphone.

Mematikan sementara tombol (off) microphone di mixer diperbolehkan asal mainnya tetap cantik, yaitu durasinya hanya boleh dua detik dan maksimal tiga detik, selanjutnya tombol sudah harus dihidupkan (on) ke posisi semula. Hal tersebut harus dilakukan secepat mungkin agar pendengar tidak tersadar bahwa penyiar sedang menelan air liur.

Namun durasi tersebut hanyalah standar kualitas biasa, dalam artian jika penyiar memerlukan lebih dari durasi jeda mematikan microphone penyiar karena faktor situasi dan kondisi, misalnya sedang batuk-batuk, sehingga diperbolehkan melebihi standar jeda durasi siaran.

Mematikan tombol microphone ini juga lumrah dilakukan penyiar jika ada kondisi yang mendesak. Selain faktor kesehatan juga bisa faktor lingkungan. Misalnya tiba-tiba ada informasi mendadak dari gatekeeper yang membutuhkan komunikasi dengan penyiar, hal tersebut membuat penyiar harus mematikan tombol microphone sementara untuk melakukan tugas urgensi lainnya.

*Gatekeeper = Petugas kedua di belakang penyiar radio

Sehingga mematikan microphone bagi penyiar sudah sering dilakukan untuk hal urgensi, termasuk untuk hanya sekedar menelan air liur secara halus sebagai standar kualitas siaran karena dilakukan secara berulang.

Ketiga, Bercanda dalam Obrolan

Momen bercanda bagi penyiar itu sudah hal lumrah, terlebih jika ada lawan bicaranya seperti teman duet siaran, berbicara dengan pendengar radio lewat telepon, atau saat wawancara dengan narasumber (klien) atau musisi (penyanyi/grup musik).

Jikalau bercanda dan ada lawan mainnya seperti yang sudah disebutkan di atas, itu lebih mudah bagi penyiar mengambil jeda untuk menelan air liurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun