Pernah dengerin penyiar radio menelan air liur saat siaran gak?
Jika iya, apakah kamu terganggu dengan hal itu?
Mari kita ulas"
*
Jadi, saat siaran di radio itu, para penyiar mendapatkan training dari on air supervisor tiap radio untuk dibentuk menjadi penyiar yang baik, penyiar yang mempunyai ciri khas, dan tentunya sesuai dengan standar kualitas perusahaan.
Pada fase tersebut diajarkan beberapa poin yang tidak boleh dilakukan dengan sengaja atau vulgar di udara. Salah satu hal yang dimaksud adalah menelan air liur agar tidak terkesan mengganggu.
Sadarkah kamu, bahwa radio hanya bisa didengar (kecuali live media sosial), sehingga kekuatannya hanya ada di suara, termasuk suara penyiarnya. Nah, ketika pendengar fokus mendengarkan hanya suara penyiar yang mengobrol atau berbicara, diharapkan tidak ada hal yang menganggu karena dilakukan berulang.
Salah satu hal yang berulang dilakukan penyiar adalah menelan air liur. Bagaimanapun penyiar adalah manusia yang wajar menelan air liur tersebut untuk membasahi tenggorokan secara alami usai kering karena terlalu banyak berbicara saat siaran.
Yang namanya penyiar pastilah banyak bicara, jika tidak banyak berbicara, lantas tugasnya penyiar ngapain?
Yah, karena banyak bicara tersebut membuat penyiar sering kali harus menelan air liur secara berulang. Mungkin sekitar 30 detik atau 1 menit sekali, dan maksimal 2 menit sekali, penyiar harus menelan air liurnya yang rasanya sudah penuh di mulut.