Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Begini Cara Penyiar Menelan Air Liur (Secara Smooth) Saat Siaran Radio

1 November 2023   21:56 Diperbarui: 3 November 2023   12:38 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri - Alfira Fembriant

Pernah dengerin penyiar radio menelan air liur saat siaran gak?

Jika iya, apakah kamu terganggu dengan hal itu?

Mari kita ulas"

*

Jadi, saat siaran di radio itu, para penyiar mendapatkan training dari on air supervisor tiap radio untuk dibentuk menjadi penyiar yang baik, penyiar yang mempunyai ciri khas, dan tentunya sesuai dengan standar kualitas perusahaan.

Pada fase tersebut diajarkan beberapa poin yang tidak boleh dilakukan dengan sengaja atau vulgar di udara. Salah satu hal yang dimaksud adalah menelan air liur agar tidak terkesan mengganggu.

Sadarkah kamu, bahwa radio hanya bisa didengar (kecuali live media sosial), sehingga kekuatannya hanya ada di suara, termasuk suara penyiarnya. Nah, ketika pendengar fokus mendengarkan hanya suara penyiar yang mengobrol atau berbicara, diharapkan tidak ada hal yang menganggu karena dilakukan berulang.

Salah satu hal yang berulang dilakukan penyiar adalah menelan air liur. Bagaimanapun penyiar adalah manusia yang wajar menelan air liur tersebut untuk membasahi tenggorokan secara alami usai kering karena terlalu banyak berbicara saat siaran.

Yang namanya penyiar pastilah banyak bicara, jika tidak banyak berbicara, lantas tugasnya penyiar ngapain?

Yah, karena banyak bicara tersebut membuat penyiar sering kali harus menelan air liur secara berulang. Mungkin sekitar 30 detik atau 1 menit sekali, dan maksimal 2 menit sekali, penyiar harus menelan air liurnya yang rasanya sudah penuh di mulut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun