Pernah dengerin radio?
Pernah dibikin penasaran kah dengan seorang penyiar radio?
Coba sebutkan siapa penyiar radio yang pernah bikin kamu penasaran dan idaman hati itu?
Jika kamu sudah mengingat dan menyebutkan nama dari penyiar radio itu, apakah kamu yakin jika itu adalah nama aslinya, ataukah itu samaran?
Baiklah, mari kita ulas…
Jadi sesuai pengalaman, karena saya juga penyiar radio dari tahun 2012-–sekarang. Nama dari penyiar radio itu tidak harus memakai nama asli alias nama lahir, dan itu disebabkan oleh dua faktor.
Dua faktor yang menyebabkan penyiar radio tidak memakai nama asli/lahir yaitu faktor keinginan dan faktor kebutuhan.
Faktor keinginan itu biasanya datang dari diri sendiri yang ingin membedakan antara saat siaran dan keseharian dikenal dengan nama yang berbeda. Atau mungkin ada rasa tidak percaya diri dengan nama lahirnya, sehingga saat siaran radio ia menggunakan nama samaran/lainnya untuk membangkitkan rasa kepercayaan dirinya.
Sementara faktor kebutuhan itu biasanya datang dari luar diri penyiar radio itu, seperti lingkungan atau bahkan perusahaan yang mempengaruhi atau merekomendasikan menggunakan nama samaran.Â
Biasanya perusahaan merekomendasikan hal tersebut disebabkan pertimbangan nama yang lebih mudah diingat atau menggunakan nama yang lebih menjual.
Ilustrasinya itu penyiar radio dapat disamakan dengan musisi alias penyanyi/personil grup musik. Mereka yang berkecimpung di dunia entertainment (kecuali aktor/aktris) mempunyai hak untuk menyamarkan nama lahirnya menjadi nama samaran agar mudah diingat atau lebih menjual.
Kenapa penyiar radio tidak dapat disamakan dengan aktor/aktris?
Kalau aktor/aktris itu biasanya mereka tidak membutuhkan nama panggung agar lebih menjual, rata-rata di antara mereka saat bermain film juga disebutkan nama lahir/aslinya, kemudian juga diperkenalkan menjadi peran atas nama siapa dalam film tersebut.
Yang diperlukan aktor/aktris itu hanyalah menonjolkan perannya dalam film sebaik dan sebagus mungkin, barulah nama dalam peran di film tersebut secara tidak langsung akan diingat oleh masyarakat.
Contoh: Iqbaal Ramadhan, karakter nama dalam peran film yaitu Dillan. Kemudian Vanesha Prescilla, karakter nama dalam peran film yaitu Milea.
Nah, aktor/aktris tersebut juga sudah beberapa kali berperan dalam film lainnya di luar film Dillan 1990. Dan setiap mereka bermain dalam film baru atau judul lain, pastinya nama dan karakter yang dibawakan berbeda dan bergonta-ganti tiap filmnya.
Sementara penyiar radio tidak boleh berganti-ganti nama (kecuali mengisi karakter di iklan spot radio), karena suara yang dikenal saat siaran itu juga sama. Sehingga penyiar radio tidak bisa disamakan dengan aktor/aktris, melainkan dapat disamakan dengan penyanyi/personil grup musik yang nama panggungnya akan tetap satu itu dan berlaku seterusnya.
Berbicara mengenai persamaan nama penyiar radio dengan penyanyi/personil grup musik, contoh yang merujuk dari Wikipedia, seperti: Ariel Noah, nama lahirnya Nazril Irham. Kemudian Pasha Ungu, nama lahirnya Sigit Purnomo Said.
Dari kedua contoh nama tersebut kita dapat membedakan bahwa tidak semua nama penyanyi/grup musik itu menggunakan nama lahir/asli, dan disebabkan oleh dua faktor yang sudah disebutkan di atas, antara keinginan pribadi maupun kebutuhan profesi agar namanya lebih menjual atau mudah diingat.
Nah, penyiar radio pun juga sama dengan penyanyi/grup musik, yaitu nama yang dipakai saat siaran juga belum tentu menggunakan nama asli melainkan menggunakan nama samaran yang disebabkan dua faktor tersebut, dan pada intinya agar nama yang dipakai lebih mudah diingat juga lebih menjual.
Namun tidak semua penyanyi/personil grup musik itu menggunakan nama samaran, sama seperti penyiar radio pun juga tidak semua menggunakan nama samaran, beberapa di antaranya juga dapat atau diperbolehkan manajemen/perusahaan menggunakan nama lahir/aslinya untuk dipakai menjadi nama panggung.
Nama panggung (on air) penyiar radio itu rata-rata ada dua kata, karena kalau satu kata dianggap terlalu sedikit, dan jika lebih dari dua pun akan sulit, rumit, juga tidak mudah diingat pendengar radio. Sehingga rata-rata nama penyiar itu dua kata.
Contoh nama dengan dua kata itu seperti Fira Azzahra. Kata satu Fira (nama depan), kata dua Azzahra (nama belakang).
Nah, dari dua kata penyiar radio itu terbagi menjadi empat;
Pertama, ada yang menggunakan nama depan adalah nama asli, sementara nama belakang adalah samaran.
Kedua, ada yang menggunakan nama depan adalah nama samaran, sementara nama belakang adalah nama asli.
Ketiga, ada yang menggunakan nama depan dan nama belakang itu adalah nama asli.
Keempat, ada yang menggunakan nama depan dan nama belakang itu adalah nama samaran.
Dari keempat pilihan tersebut kita dapat membedakan bahwa tidak semua penyiar radio itu menggunakan nama lahir/asli atau samaran. Karena kadang nama panggung penyiar radio itu juga variasinya ada nama depan dan belakang yang biasanya menggunakan nama asli atau samaran.
Saya sendiri pun sebagai penyiar radio juga mengakui bahwa nama panggung yang saya pakai adalah bukan nama lahir/asli saya, alias saya menggunakan nama samaran saat siaran radio.
Alasan saya menggunakan nama samaran tersebut juga disebabkan tuntutan profesi alias faktor kebutuhan dari manajemen atau perusahaan, yang dulu sekitar tahun 2012 merekomendasikan saya untuk menggunakan nama samaran agar lebih mudah diingat dan lebih menjual.
Nama panggung saat saya siaran radio adalah Fira Azzahra. Sementara di media sosial Facebook, channel YouTube, juga di forum Kompasiana ini, saya menggunakan nama Alfira Fembriant.
Saya tidak menggunakan nama lahir/asli saya di media sosial atau di luar radio juga agar lebih mempermudah komunikasi dan mencegah keributan kurang berarti. Seperti timbulnya pertanyaan berlebihan tentang mengapa nama panggung radio dan di media sosial semacamnya berbeda.
Nama Fira Azzahra, saya ambil menjadi nama panggung mulai tahun 2012, dan saat itu sistemnya acak saja hingga tiba-tiba terpikir nama tersebut sampai disetujui manajemen/perusahaan menggunakan nama tersebut.
Sementara nama Alfira Fembriant, itu saya pakai sejak tahun 2020-sekarang. Fembriant dalam hal ini adalah nama belakang dari suami saya. Sehingga Fembriant itu adalah nama keluarga, dan Alfiranya adalah nama panggung di radio.
Lantas siapakah nama lahir/asli saya sebenarnya?
Dan jawabannya, nama lahir/asli yang tercantum di Kartu Tanda Penduduk adalah saya putuskan untuk tetap menjadi rahasia alias privasi.
Cukup dalam hal ini semua yang mengenal saya di luar keluarga inti tetap mengetahui dengan nama panggung saya saja, yaitu Fira.
Bagaimanapun disini saya hanya penyiar radio yang namanya tidak termasuk di Wikipedia. Nanti kalau saya jadi public figure yang lebih wow dari ini, barulah kamu tahu nama lahir/asli saya sebenarnya. hehehe
Selengkapnya penjelasan dari saya juga dapat kamu lihat pada video di bawah ini:
Semoga bermanfaat 😊
Salam, @Alfira_2808
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H