Tidak bisa, kan mereka sudah tidak bernyawa. Hanya bisa terdiam, tak bersuara, dan pasrah.
Walau ya sebenarnya ada pro dan kontra memikirkan makhluk yang tak bernyawa lagi. Tapi sesuai kasus di atas, terkesan raga mereka itu adalah sampah, karena berdekatan dengan tempat pembuangan sampah umum.
Dan Etika kita sebagai makhluk hidup untuk menghargai raga nenek moyang kita atau generasi sebelum kita yang telah tiada, setidaknya memberikan tempat yang layak bagi tempat/makamnya.
Makam yang layak tersebut tidak harus dibangun begitu mewahnya, tapi memberikan lingkungan yang bersih pun sudah menjadi poin penting untuk menghargai yang telah tiada.
Bagaimana pun nantinya kita juga akan di situ, tak bernyawa di makam itu misalnya. Lingkungan yang kotor dan sangat berbau karena di sebelah rumah kita pas nih, sama orang-orang makhluk hidup di desa itu dibuat pembuangan sampah.
Nelangsa gak sih kamu?
Ya sudah, ini sebatas curahan hati saya saja, yang merasa miris setiap melewati area ini untuk selalu menahan nafas, karena bau tidak sedapnya sangat menyengat. Apalagi sebelahnya pas adalah kuburan alias pemakaman umum.
Saya juga tidak perlu menyebutkan ini titik lokasinya dimana, karena video ini dirilis atau artikel ini dibagikan berlaku universal, bukan untuk tempat ini saja melainkan untuk semuanya.
Sebatas pengingat sebagai bahan kesadaran bersama, mengenai etika untuk menghargai yang telah tiada di tempat peristirahatan terakhirnya, setidaknya dapat diberikan lingkungan yang layak (bersih).
Salam, @Alfira_2808
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H