Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Waktu Maghrib", Film yang Sarat Makna

12 Februari 2023   14:09 Diperbarui: 15 Februari 2023   21:01 2938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Poster resmi film Waktu Maghrib (Dok. Rapi Films) via Kompas.com

Hal itu masih dipercaya mengenai aura negatif saat maghrib tiba itu membawa sial, jika kita ada di luar rumah saat maghrib tiba. Kecuali kita keluar rumah saat waktu maghrib menuju ke Masjid/musholla terdekat untuk shalat berjamaah. Tapi, meskipun keluar ke masjid untuk shalat berjamaah, jikalau anak kecil sebaiknya didampingi orangtua juga, karena dikhawatirkan juga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Bahkan saat kita lelah usai beraktivitas seharian dan ingin istirahat alias rebahan apalagi ketiduran saat menjelang maghrib, itu juga hukumnya gak ilok alias dilarang. Karena saat maghrib tiba, posisi kita ini harus sadar dan tidak boleh di alam bawah sadar (tidur). Hal itu dipercaya membawa efek aura negatif ke tubuh (penyakit) dan saat bangun pun akan menjadi linglung.

Pernah gak kamu ketiduran saat menjelang maghrib, kemudian kamu baru terbangun pas sudah waktu isya, atau malah tengah malam baru terbangun. Pernah ngerasa tiba-tiba menjadi linglung gak sih?

Ya, itu segelumit kisah mengenai waktu maghrib yang memang penuh dengan aura mistis. Telebih aura tersebut sangat lebih terasa jika lokasimu sedang berada di area pedasaan yang dekat perkebunan/hutan. Karena ketika maghrib tiba, tapi posisimu sedang di tengah atau pusat kota, aura negatif tersebut terpendam dengan hingar bingar malam di perkotaan, sehingga terasa biasa saja.

Sementara ketika film Waktu Maghrib ini muncul terasa sangat menarik, karena terkesan film yang relate dengan kehidupan nyata terlebih budaya orang-orang di pedesaan yang masih mempercayai aura negatif di waktu maghrib tersebut.

Dalam film memang dikisahkan anak-anak yang masih bermain dan tidak mau pulang saat waktu maghrib tiba itu akan hilang, dibawa atau dimakan oleh salah satu jin jahat yang menyerupai manusia.

Tapi kalau dalam plot ini, tidak terlalu relate dengan kehidupan di pedesaan saya ya, karena sejauh ini tidak ada yang hilang dibawa jin/hantu/wewe gombel saat waktu maghrib tiba. Hanya lebih ke arah wejangan atau peringatan bahwa saat waktu itu tidak baik di luar rumah, dan lain-lain.

Nah, dalam film diceritakan anak-anak yang dibawa jin jahat itu adalah yang masih ada di luar rumah saat menjelang atau waktu maghrib tiba. Hal itu membuat warga di pedesaan itu ketakutan karena desanya terkesan menjadi horror, dan membuat warga menjadi enggan untuk pergi ke masjid/musholla, hingga masjid/musholla sepi dari warga yang shalat berjamaah.

Dalam hal ini menjadi suatu kesan yang negatif, karena memang itu salah satu tujuan iblis yang memperdaya atau menyerang ketakutan kita untuk tidak pergi ke masjid dan shalat berjamaah. Semakin iman warga lemah, semakin iblis itu menjadi kuat di wilayah tersebut.

Film Waktu Maghrib ini saya lihat mempunyai kesempatan untuk setara dengan teror Film Pengabdi Setan. Dimana tiap plot yang ditampilkan sangat menegangkan dan tidak diberi jeda untuk sekedar ke toilet karena takut ketinggalan alur ceritanya yang menarik.

Teror mengenai anak-anak kecil yang penuh kerapuhan dibanding orang dewasa menjadi daya tarik tersendiri pada film ini. Sehingga seandainya nih film klasifikasi usianya semua umur alias anak-anak kecil bisa nonton gitu bagus kali ya, soalnya dapat mengedukasi agar waktu maghrib tiba itu mereka segera pulang dan tidak lanjut bermain karena aura negatif sedang kuat-kuatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun