Sehingga saya pribadi kurang suka permainan yang melibatkan satu orang menjadi pemeran utama, sebaliknya saya menyukai permainan yang jika personilnya banyak, seperti Boy-boyan atau juga Bentengan.
Ketiga, Boneka Barbie
Selain permainan grup, bukan berarti saya tidak menyukai permainan yang dimainkan individu. Semasa kecil sebagai wanita juga menyukai untuk bermain boneka barbie.
Terlebih permainan ini berkesan bagi saya, karena dengan permainan ini lah saya mempunyai cita-cita kalau besar nanti ingin menjadi seorang fashion designer . Karena saat saya kecil, saya suka membuat baju sendiri untuk boneka-boneka barbie saya.
Jika harus beli baju untuk boneka barbie, sebagai anak kecil tidak punya uang untuk itu. Minta uang buat beli baju boneka barbie saja masih harus diceramahi orang tua secara berulang.
Sehingga alternatif muncullah ide untuk membuat baju bagi boneka-boneka barbie saya sendiri. Dan malah terkadang ada teman sebaya yang menyukai desain baju boneka barbie saya, kemudian saya jual padanya, dan uangnya saya buat jajan. hehe
Jadi ceritanya, saya membuat baju sendiri untuk boneka-boneka barbie saya di masa kecil itu bahan atau kainnya saya ambil dari tukang jahit tetangga. Saya punya tetangga yang penjahit, dan ia sering menerima pesanan membuatkan baju bagi beberapa orang.
Nah, tiap dia menjahit baju baru, pastinya kan selalu ada sisa-sisa kain bekas yang dibuang. Dari berbagai macam kain bekas penjahit itu lah saya mengambilnya untuk saya desain ulang menjadi baju untuk boneka barbie saya.
Meskipun sisa kain-kain bekas itu tidak banyak atau cukup besar, tapi sangat cukup untuk membuat baju boneka barbie yang kecil dengan berbagai varian.
Mulai kecil memang saya suka menjahit, tapi saya tidak punya mesin jahit, termasuk menjalankan mesin jahit tetangga pun juga tidak bisa. Sehingga dulu saya menjahit baju-baju untuk boneka barbie saya, yaitu secara manual alias menjahit dengan tangan.