Mengingat pihak bioskop pun tidak dapat memfilter satuan orang untuk menaati peraturan yang ada, sehingga dalam layar bioskop sebelum tayangnya sebuah film juga selalu dilampirkan peringatan kepada semua penonton.
Salah satu peringatan tersebut yaitu mengenai filter atau seleksi mandiri satuan orang/keluarga untuk menonton film sesuai dengan kriteria usia masing-masing.
Dampak yang ditimbulkan ketika menonton film tidak sesuai klasifikasi usia, ditakutkan anak bisa belajar hal-hal yang salah. Seperti ketika filmnya berbau seksualitas atau banyak adegan kekerasan, nantinya anak juga mendapat stimulasi tersebut sebelum sesuai usianya.
Bahkan dapat membuat persepsi yang tidak tepat dari anak, seperti timbulnya rasa takut dan cemas, karena anak di bawah umur masih belum bisa membedakan mana fantasi, mana yang nyata.
Paling penting juga di luar dampak untuk anak itu sendiri, dampak yang ditimbulkan untuk puluhan orang lain di teater bioskop tersebut juga akan terganggu dengan tingkah anak-anak yang tidak dapat mengendalikan egonya, karena merasa tidak nyaman duduk terlalu lama di bioskop.
Biasanya anak di bawah umur terlebih yang masih di bawah lima tahun, kemudian orang tua nekat tetap mengajak nonton film bioskop dengan klasifikasi usia "D/17+" (dewasa) yang disukai orang tuanya.
Hal-hal yang terjadi yaitu menggangu kenyamanan penonton film bioskop lainnya, seperti:
a) Terdengar suara anak-anak di bawah umur yang ngobrol dan asik sendiri dengan keras
b) Teriak-teriak karena bosan
c) Menangis karena takut