Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Etika Mengajak Anak Nonton Film Bioskop Menjelang Liburan Akhir Tahun

18 Desember 2022   17:12 Diperbarui: 18 Desember 2022   17:17 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak balita yang nonton film di teater bioskop (gambar from iStock)

Menjelang liburan akhir tahun 2022, banyak tempat wisata yang memberikan promo dan diskon menarik.

Apalagi liburan akhir tahun memang dinantikan, karena waktu berkualitas bareng keluarga dapat terpenuhi disebabkan anak-anak juga libur sekolah/kuliah.

Beberapa di antaranya ada yang memilih liburan ke luar kota, luar provinsi, luar pulau, bahkan luar negeri.

Mengingat libur akhir tahun ini yang panjang, sebagai jeda mungkin keluarga dapat juga memilih atau mengajak keluarga termasuk anak-anak nonton film bioskop.

Apalagi film-film yang akan tayang akhir tahun ini juga kategori yang dinantikan pecinta film bioskop.

Seperti ada film KKN di Desa Penari (Luwih Dowo Luwih Medeni), Tumbal Kanjeng Iblis, Cek Toko Sebelah 2, Argantara, dan lain-lain.

Selain itu momen liburan seperti ini juga ada beberapa film yang dispesialkan untuk anak-anak atau semua umur.

Sebut saja film berlabel "SU" salah satunya seperti animasi Puss In Boots: The Last Wish yang rilis 21 Desember 2022, produksi DreamWorks Animation dan didistribusikan Universal. Sebuah spin-off Shrek seri dan merupakan sekuel dari Puss In Boots (2011).

Film animasi seperti ini atau film yang dispesialkan untuk keluarga memang berlabel "SU" alias semua umur.

Dan klasifikasi label "SU" ini lah yang direkomendasikan ketika nonton film bioskop bareng anak-anak di bawah umur.

Mengingat pihak bioskop pun tidak dapat memfilter satuan orang untuk menaati peraturan yang ada, sehingga dalam layar bioskop sebelum tayangnya sebuah film juga selalu dilampirkan peringatan kepada semua penonton.

Salah satu peringatan tersebut yaitu mengenai filter atau seleksi mandiri satuan orang/keluarga untuk menonton film sesuai dengan kriteria usia masing-masing.

Ilustrasi anak-anak di bawah umur yang nonton film di teater bioskop (gambar from iStock)
Ilustrasi anak-anak di bawah umur yang nonton film di teater bioskop (gambar from iStock)

Dampak yang ditimbulkan ketika menonton film tidak sesuai klasifikasi usia, ditakutkan anak bisa belajar hal-hal yang salah. Seperti ketika filmnya berbau seksualitas atau banyak adegan kekerasan, nantinya anak juga mendapat stimulasi tersebut sebelum sesuai usianya.

Bahkan dapat membuat persepsi yang tidak tepat dari anak, seperti timbulnya rasa takut dan cemas, karena anak di bawah umur masih belum bisa membedakan mana fantasi, mana yang nyata.

Paling penting juga di luar dampak untuk anak itu sendiri, dampak yang ditimbulkan untuk puluhan orang lain di teater bioskop tersebut juga akan terganggu dengan tingkah anak-anak yang tidak dapat mengendalikan egonya, karena merasa tidak nyaman duduk terlalu lama di bioskop.

Biasanya anak di bawah umur terlebih yang masih di bawah lima tahun, kemudian orang tua nekat tetap mengajak nonton film bioskop dengan klasifikasi usia "D/17+" (dewasa) yang disukai orang tuanya.

Hal-hal yang terjadi yaitu menggangu kenyamanan penonton film bioskop lainnya, seperti:

a) Terdengar suara anak-anak di bawah umur yang ngobrol dan asik sendiri dengan keras

b) Teriak-teriak karena bosan

c) Menangis karena takut

d) Belum lagi naik turun tangga karena tidak nyaman sebatas duduk di kursi teater bioskop

e) Dan lain-lain

Jika kondisi anak sudah demikian, pastinya sebagai orang tua mau tidak mau harus segera mengamankan atau membawa anaknya keluar dari gedung teater.

Karena jika tidak segera dibawa keluar, mau tidak mau pasti penonton lainnya akan menegur orang tua tersebut dan akhirnya juga tetap membawa anak-anak tersebut keluar teater bioskop.

Beda cerita ketika kita mengajak anak-anak nonton film bioskop yang memang dispesialkan untuk hiburan anak-anak, disitu pastinya bukan anak-anak atau adik-adik kamu saja, melainkan juga banyak anak-anak dari orang lainnya.

Sementara kalau memang film yang dispesialkan untuk anak-anak, serame apapun dan sedrama apapun tingkah anak-anak tersebut di gedung teater tidak ada yang menegur.

Toh, memang filmnya hiburan untuk anak-anak, mau bagaimana lagi?

Sehingga sebagai orang tua memang mau tidak mau harus menurunkan ego untuk menonton film klasifikasi dewasa untuknya.

Jikalau suatu hari ada kesempatan, mungkin orang tua dapat nonton film klasifikasi dewasa untuknya, berdua bersama pasangan sepertinya lebih romantis.

Ilustrasi nonton film di teater bioskop, berdua dengan pasangan (gambar from iStock)
Ilustrasi nonton film di teater bioskop, berdua dengan pasangan (gambar from iStock)

Nah, dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pentingnya etika mengajak anak nonton film bioskop menjelang liburan akhir tahun 2022.

Etika yang dimaksud adalah menyaring dua sisi kenyamanan, yaitu:

Pertama dari pihak anak-anak, kedua dari pihak penonton lainnya di bioskop.

Ketika kita sudah menyaring film sesuai klasifikasi usia, yang akan terjadi adalah kenyamanan untuk pihak anak dan kenyamanan bagi penonton film bioskop lainnya.

So, itu lah sebatas pengingat pentingnya menjaga etika nonton film bioskop bersama anak-anak dalam filter klasifikasi usia secara mandiri.

Semoga liburan akhir tahun kamu bersama keluarga menyenangkan dan berkesan yaa...

Salam, @Alfira_2808

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun