Apalagi saat Kala bertarung melawan para penjaga di rumah Prayogo, action yang ia tampilkan terlihat lemes dan kurang tenaga. Dan seharusnya pasti bisa lah Dimas mengeksekusi perannya lebih dari itu.
Satu lagi pemeran yang menarik perhatian saya, yaitu Christine Hakim alias Eyang Mariani sebagai ibunya Kala dalam film ini. Bukan karakter yang membuat saya gagal fokus, melainkan Kacamata hitam yang ia kenakan menurut saya hal itu melawak (lucu).Â
Ibunya Kala dalam peran sebagai orang yang tahu ramalan Sri Asih dengan karakter misterius. Tapi dengan kacamata hitam yang ia kenakan, bukan misterius yang saya dapatkan, tapi malah terlihat lucu dan tidak cocok ia kenakan.
Tidak ketinggalan ada Najwa Shihab juga yang muncul sebagai Nani Wijaya alias Sri Asih di tahun 1954. Saya kira Mbak Nana ini akan ikut berlaga, oh ternyata tidak ikut berlaga dan hanya diperkenalkan saja sebagai Sri Asih di masa lalu.Â
Karakternya cocok untuk diperkenalkan menjadi Sri Asih di masa lalu, karena yang bersangkutan pun dalam dunia nyata memang menjadi salah satu sumber inspirasi wanita yang tangguh, kuat, dan mempunyai kekuatan super (cerdas). Nah, dari banyaknya peran pendukung di atas dalam film Sri Asih ini sangat disayangkan pada cover film tersebut hanya Pevita Pearce saja yang ada pada cover utama film tersebut.Â
Para pemeran pendukung lainnya seperti Reza Rahadian, Dimas Anggara, Jefri Nichol, dan lainnya juga bukanlah orang baru dalam dunia perfilman Indonesia, melainkan mereka sudah punya nama semua. Sehingga sangat disayangkan ketika mereka tidak dimunculkan dalam cover utama film tersebut.
Berkaca pada cover film mancanegara produksi Marvel Studios, mereka sering merilis film action, sci-fi, fantasy, yang dalam filmnya kebanyakan tentang superhero-superhero dunia.Â
Dan menariknya mereka selalu memunculkan semua karakter yang ada pada cover film tersebut. Terlebih mereka para aktor/aktris yang sudah punya nama, entah itu porsinya dalam film menjadi superhero atau tidak.
Seperti para pemeran pendukung yang wajahnya dimunculkan meski ukuran kecil, kemudian pemeran utama yang porsi gambar dalam covernya paling besar. Sehingga dengan cover tersebut dapat menarik perhatian dengan pemeran pendukung yang sudah punya nama, dan bukan terkesan figuran belaka.
So, dengan penjelasan yang sudah panjang lebar mengenai film tersebut, kesimpulan yang dapat saya ungkapkan yaitu film Sri Asih ini Kuat di Karakter Pemerannya, terlebih karakter utama yaitu Pevita Pearce yang tampil sangat memukau.
Harapan ke depannya, karena film superhero ini akan ada kelanjutannya di masa mendatang, semoga para pemeran dapat lebih baik dalam memerankan tiap karakternya agar tidak kebanting terlalu jauh dengan karakter utama yaitu Pevita Pearce.