Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pevita Pearce Tampil Memukau di Film "Sri Asih"

20 November 2022   15:35 Diperbarui: 21 November 2022   18:30 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pevita Pearce ditemui dalam konferensi pers film Sri Asih yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022).(KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO) 

Film ke-56 yang saya tonton di bioskop tahun 2022 ini, yaitu Sri Asih. Sebuah film produksi Screenplay Bumilangit Indonesia, dengan produser Bismarka Kurniawan, Wicky V.Olindo, Joko Anwar sekaligus menjadi writer bersama Upi yang juga menjadi sutradara.

Film ini bertabur bintang, seperti ada Pevita Pearce sebagai Alana alias Sri Asih, Reza Rahadian, Christine Hakim, Jefri Nichol, Dimas Anggara, Surya Saputra, Jenny Zhang, dan Randy Pangalila.

Singkat cerita film ini mengisahkan tentang Alana yang lahir saat letusan gunung berapi, hingga kejadian tersebut memisahkan dia dengan orang tuanya. 

Alana kemudian tinggal di panti asuhan, kemudian diadopsi seorang ibu yang baik dan membuatnya menekuni bakat dalam dirinya saat dewasa, yaitu menjadi atlet tinju wanita yang kuat dan tangguh.

Namun, di balik itu semua. Alana selalu bermimpi buruk bertemu dengan dewi api. Hingga saat ia dalam ring tinju pun atau di waktu tertentu saat amarah menyelimuti dirinya, ia tidak bisa mengendalikannya hingga melumpuhkan lawan juga berbahaya bagi orang yang berusaha berbuat keburukan atau kejahatan padanya dan keluarganya.

Lembar Pengumuman Penundaaan tayang Film
Lembar Pengumuman Penundaaan tayang Film "Sri Asih" from instagram cinema.21

Fakta film Sri Asih ini sempat tertunda penayangannya, yaitu di umumkan langsung oleh sang sutradara Upi. 

Awalnya film superhero wanita ini dijadwalkan tayang tanggal 6 Oktober, kemudian ditunda rilisan perdananya pada 17 November 2022, dengan alasan belum siap sepenuhnya untuk memoles film ini menjadi sempurna.

Alhasil dengan penundaan perilisannya, membuat penikmat film bioskop menaikkan satu tingkat lagi ekspektasinya terhadap film Sri Asih ini. Karena jika alasannya demikian, sangat rugi jika tidak dapat memberikan yang terbaik bagi film tersebut.

Lantas, setelah film ini dirilis, bagaimana tanggapan saya setelah menontonnya? Jawabannya, luar biasa.

Sebelumnya, saya tidak mempunyai ekspektasi lebih pada film Sri Asih ini. Karena berkaca pada film superhero Indonesia lainnya, misalnya yang masih hangat kemarin ada Gundala atau Satria Dewa Gatot Kaca, menurut saya kedua film itu "B" saja alias bagus/baik saja, tapi tidak luar biasa.

Hal tersebut dipengaruhi oleh aura superhero atau kekuatan karakter para pemain, juga alur cerita film, dan visual yang ditampilkan menurut saya "B" saja pada masa itu. Sehingga pada film superhero wanita ini saya tidak terlalu berekspektasi tinggi, meski harapan lebih baik itu ada.

Namun setelah durasi 2 jam 13 menit menonton film Sri Asih ini, saya pun meneteskan air mata. Saya tidak sedang sedih dengan masalah pribadi atau malah terbawa suasana alur cerita filmnya, tapi saya terharu dengan peningkatan film Indonesia di masa sekarang.

Audio dan visual yang ditampilkan luar biasa, didukung oleh pemeran utama dan pendukung yang kuat, alur cerita yang tidak membosankan, membuat film Sri Asih ini sangat layak untuk ditonton minggu ini.

Kostum yang Sri Asih kenakan pun juga sangat bagus sesuai dengan karakter dan (masih) bisa diterima budaya masyarakat Indonesia, yaitu tidak terlalu terbuka. 

Karena flashback saja, ada pemeran superhero wanita mancanegara dahulu yang juga meminta agar lebih tertutup kostumnya di bagian dada, yaitu Elizabeth Olsen dalam film Wanda Vision (link). 

Sehingga kostum Sri Asih ini juga bisa dibilang hampir sama menariknya dengan milik Elizabeth Olsen di film Wanda Vision tersebut.

Tapi jika mau menonton terlebih untuk yang masih di bawah umur, dapat didampingi orang tua. Karena film ini mempunyai label R13+. Artinya anak remaja di atas usia 13 tahun lah yang dapat menonton film Sri Asih.

Dimana sepanjang film ini kita akan diperlihatkan banyak tindakan kekerasan yang tidak layak dilihat anak di bawah umur. Sehingga perlu dukungan orang tua untuk membantu mereka dalam mencernanya.

Nah, tindakan kekerasan yang berbahaya tersebut ada di plot awal hingga petengahan film, yaitu saat Pevita Pearce alias Alana adu kekuatan di ring tinju. Sementara pertengahan sampai akhir film actionnya bersifat fantasy dengan jurus tertentu ala superhero.

Yang paling menarik dalam film ini, yaitu akting dari para pemerannya yang kuat, terutama Pevita Pervice yang tampil memukau menjadi Sri Asih. Karakter yang ia perankan sangat kuat dan melekat dalam dirinya, cantik, apik, dan epic.

Raut muka yang ia pakai, logat hinga aura yang ia pancarkan saat ia memerankan karakter sebagai Alana si atlet tinju, juga sebagai karakter Sri Asih, sangat berbeda. 

Karakternya sebagai superhero wanita yang mempunyai kekuatan super, dapat terbang, kebal, menggandakan diri, memperbesar tubuh, mengendalikan selendang sakti, sangat menonjol dibanding superhero Indonesia lainnya.

Dan ini juga menjadi film action pertama Pevita Pearce, ia pun dikabarkan melakukan adegan laga tanpa stuntman. Totalitasnya tanpa batas dalam memerankan superhero wanita pertama di Indonesia inilah yang membuat penampilannya sangat memukau. 

Terutama plot awal film, dimana Pevita (Alana) adu tinju bersama dengan Randy Pangalila (Mateo), itu adalah plot paling favorit saya dalam film ini.

Randy Pangalila pun sebagai Mateo, yaitu anak orang terkaya (Prayogo) di kota tersebut, juga tampil memukau. 

Meskipun Randy Pangalila plot dalam film tidak lama, yaitu hanya bagian awal sampai pertengahan film, tapi saya pastikan satu jam awal penampilannya Randy tersebut sangat bagus, hingga membuat saya geleng-geleng di ring tinju bersama Pevita Pearce.

Bahkan Surya Saputra sebagai Prayogo alias ayah dari Mateo, ia dalam film ini penampilannya juga sangat epic. Berperan sebagai orang terkaya dalam kota tersebut, dari segi karakter & logat yang ia perankan, ia juga berhasil mengeksekusi perannya sesuai porsi yang ia dapat.

Namun di balik beberapa pemeran yang sudah disebutkan, ada beberapa aktor lainnya yang menurut saya kurang menonjol dalam peran masing-masing. Seperti Reza Rahadian, Dimas Anggara, dan Jefri Nichol.

Dalam film ini, Reza Rahadian sebagai Jatmiko, yang berperan menjadi seorang polisi dan hingga akhirnya menjadi penjahat yang sesungguhnya, penampilannya menurut saya sebatas "B" (bagus) saja, selebihnya no comment.

Sementara Jefri Nichol sebagai Tangguh, yang berperan menjadi wartawan dan teman masa kecil Alana, juga kurang menonjol. Ia memerankan karakter orang yang culun & sebagai selipan bumbu komedi dalam film ini masih terkesan dibuat-buat dan kurang totalitas.

Sedangkan Dimas Anggara sebagai Kala, yang berperan sebagai orang yang tahu siapa Alana sesungguhnya sebagai Sri Asih, perannya disini sangat kurang dan malah kurang menonjol karakternya dibanding Jefri Nichol. 

Apalagi saat Kala bertarung melawan para penjaga di rumah Prayogo, action yang ia tampilkan terlihat lemes dan kurang tenaga. Dan seharusnya pasti bisa lah Dimas mengeksekusi perannya lebih dari itu.

Satu lagi pemeran yang menarik perhatian saya, yaitu Christine Hakim alias Eyang Mariani sebagai ibunya Kala dalam film ini. Bukan karakter yang membuat saya gagal fokus, melainkan Kacamata hitam yang ia kenakan menurut saya hal itu melawak (lucu). 

Ibunya Kala dalam peran sebagai orang yang tahu ramalan Sri Asih dengan karakter misterius. Tapi dengan kacamata hitam yang ia kenakan, bukan misterius yang saya dapatkan, tapi malah terlihat lucu dan tidak cocok ia kenakan.

Tidak ketinggalan ada Najwa Shihab juga yang muncul sebagai Nani Wijaya alias Sri Asih di tahun 1954. Saya kira Mbak Nana ini akan ikut berlaga, oh ternyata tidak ikut berlaga dan hanya diperkenalkan saja sebagai Sri Asih di masa lalu. 

Karakternya cocok untuk diperkenalkan menjadi Sri Asih di masa lalu, karena yang bersangkutan pun dalam dunia nyata memang menjadi salah satu sumber inspirasi wanita yang tangguh, kuat, dan mempunyai kekuatan super (cerdas).

Cover utama film
Cover utama film "Sri Asih" from instagram cinema.21
Nah, dari banyaknya peran pendukung di atas dalam film Sri Asih ini sangat disayangkan pada cover film tersebut hanya Pevita Pearce saja yang ada pada cover utama film tersebut. 

Para pemeran pendukung lainnya seperti Reza Rahadian, Dimas Anggara, Jefri Nichol, dan lainnya juga bukanlah orang baru dalam dunia perfilman Indonesia, melainkan mereka sudah punya nama semua. Sehingga sangat disayangkan ketika mereka tidak dimunculkan dalam cover utama film tersebut.

Berkaca pada cover film mancanegara produksi Marvel Studios, mereka sering merilis film action, sci-fi, fantasy, yang dalam filmnya kebanyakan tentang superhero-superhero dunia. 

Dan menariknya mereka selalu memunculkan semua karakter yang ada pada cover film tersebut. Terlebih mereka para aktor/aktris yang sudah punya nama, entah itu porsinya dalam film menjadi superhero atau tidak.

Seperti para pemeran pendukung yang wajahnya dimunculkan meski ukuran kecil, kemudian pemeran utama yang porsi gambar dalam covernya paling besar. Sehingga dengan cover tersebut dapat menarik perhatian dengan pemeran pendukung yang sudah punya nama, dan bukan terkesan figuran belaka.

So, dengan penjelasan yang sudah panjang lebar mengenai film tersebut, kesimpulan yang dapat saya ungkapkan yaitu film Sri Asih ini Kuat di Karakter Pemerannya, terlebih karakter utama yaitu Pevita Pearce yang tampil sangat memukau.

Harapan ke depannya, karena film superhero ini akan ada kelanjutannya di masa mendatang, semoga para pemeran dapat lebih baik dalam memerankan tiap karakternya agar tidak kebanting terlalu jauh dengan karakter utama yaitu Pevita Pearce.

Harapan kedua, jika kelanjutan film Sri Asih di masa mendatang tidak bisa lebih baik, Pertahankan yang seperti ini. Very Recommended.

Score dari saya: 9,5/10.

Selengkapnya penjelasan saya dapat dilihat pada video di bawah ini:


Salam, @Alfira_2808

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun