Radio all segmen tidak diharuskan mempunyai para penyiar yang cerewet, yaitu 70% sebaliknya dari radio khusus anak muda.Â
Radio all segmen kebanyakan diperuntukkan pada orang dewasa dengan program/acaranya. Sehingga kebutuhan penyiar radio tersebut lebih kalem dengan sopan santunnya pada orang dewasa.
Ibaratnya radio anak muda dan radio all segmen hampir sama, yaitu untuk menghibur para pendengar. Hanya dari cara dan kriteria siaran saja yang berbeda, karena audiens/pendengarnya juga berbeda.
Sedangkan radio yang fokus pada berita (news), kebanyakan radio milik pemerintah yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.Â
Radio yang fokus pada penyampain banyak informasi-informasi umum seperti ini tidak dibutuhkan penyiar yang cerewet, melainkan penyiar yang smart (cerdas) lebih diutamakan.
Dibutuhkan penyiar yang smart untuk radio milik pemerintah, disebabkan banyaknya talkshow dengan narasumber, live report, dan lain sebagainya, dan bukan orang sembarangan untuk menghadapi berbagai situasi tersebut. Sehingga kriteria cerewet dalam radio yang fokus pada news seperti ini, hampir tidak dibutuhkan.
Dan sebenarnya meski radio yang segmen anak muda dan all segmen (orang dewasa) juga sama tetap dibutuhkan penyiar yang smart. Hanya radio yang fokus pada news lebih diutamakan kecerdasan penyiarnya.
*
Sehingga, kesimpulan yang dapat saya sampaikan mengenai hal sesuai judul, apakah penyiar radio itu harus cerewet?
Jawabannya no alias tidak, lihat dulu segmen radionya apa. Kalau radio anak muda, biasanya memang dibutuhkan penyiar yang cerewet. Sementara radio all segmen (orang dewasa) tidak harus penyiar yang cerewet, melainkan lebih luwes saja dalam pembawaan acara. Sedangkan radio yang fokus pada news tidak dibutuhkan penyiar yang cerewet, melainkan penyiar yang smart.
So, meski Kompasianer gak cerewet, tetep berpeluang kok jadi penyiar radio. Sesuaikan saja dengan kemampuan dan temukan segmen radio yang tepat dengan karaktermu.