F:Â "Saat ini memang saya masih belum diberi kepercayaan Tuhan, untuk sebuah amanah besar dalam hidup yaitu seorang anak. Tapi jika suatu saat nanti saya diberikan kepercayaan Tuhan untuk amanah seorang anak, yang pasti saya ingin menjadi seorang ibu yang bisa memberikan kebebasan pada anaknya. Baik itu dari segi keyakinan atau iman seorang anak, asmara, pendidikan, karir, dan lain sebagainya.
F:Â "Bagaimana pun kita sebagai orangtua hanya diberi kewajiban untuk membekali iman dan akhlak yang baik, memberikan masukan tentang memilih pasangan yang baik seperti apa, pendidikan yang tepat seperti apa, karir yang cocok seperti apa?"
F:Â "Tapi seorang anak juga patut diberi kebebasan dalam menentukan setiap keputusan hidupnya, dan yang terbaik bagi dirinya sendiri".
"Jangan jadikan anak sebagai ego atau keinginan orangtua, karena seorang anak juga mempunyai hak menjadi Manusia yang Merdeka".
Nah, sekarang yang bertanya bukan rekan kerja saya, melainkan Admin Kompasiana:
"Fira, siapa sosok perempuan yang menjadi panutan, inspirasi, atau berjasa dalam kehidupanmu?"
Jawaban saya tetap sama, yaitu ibu saya sendiri dan tidak ada yang lain. Untuk alasannya tidak mungkin saya ulang atau ketik lagi, yang akhirnya nanti kena pinalti.
Hal itu dikarenakan sosok ibunda ini sudah pernah saya ceritakan secara panjang lebar sebanyak lima halaman pada artikel yang sudah saya tayangkan (16 November 2020) (pilihan) di sini, dengan judul Ibu Mengantarkan Saya pada Titik Zero to Hero
Selamat hari ibu untuk semua kaum hawa, untuk semua perempuan hebat di Indonesia.
Salam, @Alfira_2808
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H