Untuk diketahui saja bahwa saya di kantor adalah Music Director suatu Radio. Setiap hari saya berhubungan dengan ratusan Radio Promotion dari para Label musik di Jakarta dan seluruh Indonesia.
Selain komunikasi lewat telepon dan whatsapp, email ini menjadi salah satu bagian utama dari job desc saya untuk kerja sama dalam pengiriman materi lagu baru oleh para label musik tersebut.
Setiap harinya mereka mengirimkan puluhan lagu baru original langsung dari para manajemen artisnya atau label musik tempat mereka rekaman sebuah lagu dan album, kemudian hasilnya baru didistribusikan pada ratusan radio di Indonesia.
Beberapa tahun belakangan, untuk pengiriman lagu baru semua sudah dialihkan digital atau via email.
Lantas ketika jalur pendistribusian yaitu "Gmail" yang kami gunakan setiap harinya (seandainya) tidak bisa digunakan lagi, alhasil kami pun harus beralih ke cara lama yaitu pendistribusian lagu baru terpaksa secara manual menggunakan pos.
Anda pasti pernah ketika makan ke suatu kedai fried chicken terkenal di Indonesia, kemudian menemukan beberapa kepingan CD (Compact Disc) yang dijual pada kedai ayam tersebut.
Nah, kepingan CD seperti itu lah yang akan kami terima dari label musik jikalau Gmail tak ada lagi.
Dulu setiap label musik tersebut selalu mengirimkan materi terbaru dari para artisnya lewat manual seperti itu, karena belum terpikirkan akan adanya Gmail yang bisa menyatukan dan mempermudah dalam pendistribusian lagu baru.
Jika pengiriman lagu baru tidak menggunakan Gmail lagi melainkan beralih kembali seperti zaman dulu yaitu pendistribusian CD secara manual lewat pos, yang terjadi adalah: