Kemarin, 14 Desember 2020 sekitar jam 19.00 WIB saya sedang bekerja seperti biasa di kantor.
Namun tiba-tiba email saya error dan tidak bisa digunakan lagi, bahkan ada notifikasi bahwa akun email saya hilang atau tidak ada.
Saya pun panik dan sempat bertanya pada divisi lainnya di kantor "kenapa email saya error bahkan ada notifikasi seperti ini yang memberitahukan bahwa akun saya tidak ada atau hilang?"
Lantas 10 menit pun berlalu, rekan saya juga menyerah tidak bisa mencari tahu sumber permasalahannya.
Setelah itu saya tetap panik dan mencoba menghubungi pasangan saya lewat aplikasi Whatsapp. Saya pun sempat foto problem tersebut di laptop dan saya kirimkan ke pasangan, hingga sekarang dokumentasinya masih ada seperti di bawah ini:
![Document Pribadi: Google dan Gmail Error](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/16/google-error-5fd8ebe2d541df20f24434f2.jpeg?t=o&v=770)
Alhasil saya pun menutup laptop dan saya biarkan begitu saja permasalahan email saya tadi, dengan harapan nantinya bisa normal kembali.
Lantas, benar saja. Dua jam kemudian sekitar jam 21.00 WIB, saya buka laptop lagi kemudian membuka Gmail, ternyata sudah bisa.
Dan akhirnya saya pun sangat bersyukur dengan mengelus dada dan juga senyum selebar-lebarnya. hehe
*
Untuk diketahui saja bahwa saya di kantor adalah Music Director suatu Radio. Setiap hari saya berhubungan dengan ratusan Radio Promotion dari para Label musik di Jakarta dan seluruh Indonesia.
Selain komunikasi lewat telepon dan whatsapp, email ini menjadi salah satu bagian utama dari job desc saya untuk kerja sama dalam pengiriman materi lagu baru oleh para label musik tersebut.
Setiap harinya mereka mengirimkan puluhan lagu baru original langsung dari para manajemen artisnya atau label musik tempat mereka rekaman sebuah lagu dan album, kemudian hasilnya baru didistribusikan pada ratusan radio di Indonesia.
Beberapa tahun belakangan, untuk pengiriman lagu baru semua sudah dialihkan digital atau via email.
Lantas ketika jalur pendistribusian yaitu "Gmail" yang kami gunakan setiap harinya (seandainya) tidak bisa digunakan lagi, alhasil kami pun harus beralih ke cara lama yaitu pendistribusian lagu baru terpaksa secara manual menggunakan pos.
Anda pasti pernah ketika makan ke suatu kedai fried chicken terkenal di Indonesia, kemudian menemukan beberapa kepingan CD (Compact Disc) yang dijual pada kedai ayam tersebut.
Nah, kepingan CD seperti itu lah yang akan kami terima dari label musik jikalau Gmail tak ada lagi.
![Dokpri: Beberapa contoh kiriman CD Sample dari Label Musik di Kantor](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/16/cd-samplers-5fd8ec438ede4854614c7142.jpeg?t=o&v=770)
Dulu setiap label musik tersebut selalu mengirimkan materi terbaru dari para artisnya lewat manual seperti itu, karena belum terpikirkan akan adanya Gmail yang bisa menyatukan dan mempermudah dalam pendistribusian lagu baru.
Jika pengiriman lagu baru tidak menggunakan Gmail lagi melainkan beralih kembali seperti zaman dulu yaitu pendistribusian CD secara manual lewat pos, yang terjadi adalah:
Tidak Bisa Mengadakan Pemutaran Serentak
Untuk diketahui, beberapa tahun belakangan ini mayoritas musisi Indonesia ketika merilis lagu barunya yaitu mengadakan pemutaran perdana atau serentak di ratusan radio terpilih sebagai bagian dari promosi album/single terbaru mereka.
Jika pendistribusian kembali via CD, hal itu tidak bisa dilakukan karena waktu yang diperlukan lewat pos tidak bisa dipastikan sama atau tepat waktu sesuai dengan hari dan tanggal pemutaran serentak tersebut.
Berat di Ongkos
Bayangkan ketika kita mengirim satu barang saja ke suatu area ongkosnya berapa?
Sedangkan jika pendistribusian lagu baru lewat CD ini memang benar (seandainya) dilakukan kembali gara-gara Gmail yang tumbang, apalagi Radio saat ini ada ratusan yang tersebar ke puluhan pulau, provinsi, daerah, kota/kabupaten seluruh Indonesia.
Jadi saya tidak bisa membayangkan berapa juta biaya yang akan dihabiskan oleh para label musik tersebut dalam pengiriman materi musik lewat pos.
*
Maka dari itu semoga kemudahan yang sudah kita dapatkan lewat kecanggihan teknologi yaitu Google ini yang menyangkut Gmail, Youtube, Google Play Store, tidak sampai tumbang.Â
Walaupun jika memang seandainya Google tumbang, dalam keyakinan tidak lama kemudian pasti ada penggantinya yang terbaru. Entah itu yang lebih canggih atau malah hanya sekedar dibuat pelengkap saja karena tempat bergantung selama ini sedang tumbang, sehingga menunggu layanan baru yang sepadan untuk diperkenalkan.
Namun pastinya sekarang semua sudah menemukan zona nyamannya dalam hidup yaitu kecanggihan teknologi yang didukung oleh Google. Harapannya agar semua rutinitas yang sudah kita jalani selama ini tetap berjalan lancar sebagaimana mestinya, maka dari itu semoga saja Google tetap stabil dan tidak menemukan gangguan apalagi sampai tumbang.
Karena dengan tumbangnya Google, akan berdampak pada perekonomian dan perombakan kebiasaan besar-besaran pada lapisan masyarakat hingga perusahaan di seluruh dunia.
Salam, @Alfira_2808
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI