Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benar Kata Wali Band, Nenekku Pahlawanku

11 September 2020   00:04 Diperbarui: 20 September 2020   15:50 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu penulis putus cinta dengan kekasih hati. Penulis pun menangis tersedu-sedu dan orang tua pun tau sekaligus nenek juga tau. Ibu mencoba menenangkanku dengan berkata "Yang sabar nak, mungkin dia bukan jodoh kamu". Ayah pun mencoba menenangkan juga "Sudahlah jangan menangis, benar kata ibumu, dia bukan jodohmu". Namun penulis tetap saja menangis.

Gak lama kemudian malah nenek tertawa melihat penulis nangis. Beliau bilang "Payah, ditinggal satu cowok aja ditangisi berlebihan. Dia mantan pacarmu yang keberapa sih?" Penulis pun menjawab "Yang kedua nek"

Nenek menjawab lagi "Ahh payah, contoh nenek tuh.. dulu waktu masih muda mantan pacar nenek ada 7 (tujuh) dan nenek gak pernah nangis sama sekali. Ya sedih sih buang waktu, tapi kalaupun putus satu ya tumbuh seribu". Penulis pun mulai terdiam dalam tangisnya, beralih mikirin ucapan nenek barusan yang mengaku punya mantan 7 (tujuh), sedangkan penulis cuma punya mantan 2 (dua) saja.

Nenek melanjutkan kisahnya, bahwa dulu nenek semasa muda sangat cantik dan menjadi primadona. Hingga menjadi hal yang wajar jika nenek menjadi incaran kaum pria pada masanya. Mereka bahkan siap nunggu nenek putus dengan kekasihnya hingga berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Namun apalah daya, penulis merasa tidak secantik nenek dimasa muda. 

Lantas nenek menepuk bahuku dan berkata "Buktikan pada Nenek, bahwa kamu bisa dapatkan yang lebih baik dari dia, yang bisa nerima kamu apa adanya. Nenek beri waktu 1 bulan dan perkenalkan pada nenek cowok itu. Jika tidak, kamu bukan cucu nenek. Soalnya dalam garis keturunan nenek, gak ada kata galau karena cinta. Paham". Yang jelas kata-kata nenek ini memakai logat dan bahasa jawa, hanya penulis mengartikannya pada bahasa indonesia dan bahasa yang mudah dipahami kaulah muda.

Setelah nenek berkata tegas seperti itu, penulis pun langsung terdiam dan tidak menangis lagi. Penulis malah lebih memikirkan bahwa kok bisa ya nenek punya pacar sampai 7 orang. Dalam artian tiap putus cinta, bisa cepet move on dengan yang lain. Pada akhirnya penulis termotivasi dari situ, karena jika nenekku aja bisa, kenapa penulis tidak bisa?

Malam berganti pagi, penulis pun mulai memikirkan gimana caranya dapet cowok baru untuk buktikan pada nenek bahwa cucunya juga bukan cewek lemah akan cinta. 

Posisi masih belum move on dari mantan yang baru kemarin putus, dan penulis pun bingung harus memulai dari mana. Lantas penulis pun terfikirkan untuk mengganti status hubungan di social media, yang sebelumnya menjalin hubungan menjadi lajang. Dan  namanya masih muda, sedikit banyak pasti sering nulis status atau ngegalau mulu di sosmed. Hingga gak lama kemudian republik sosmed pun memahami dan menyadari bahwa penulis putus cinta. Barulah mulai banyak yang inbox menyapa, sok akrab, sok baik, sok perhatian, dsb.

Penulis pun masih bingung karena masih sukanya bengong sewajarnya kehilangan sosok yang sering kali nemenin keseharian bertahun-tahun di hari kemarin. Hari-hari pun penulis lewati dengan berjalan begitu saja tanpa arah dan tujuan, tanpa penyemangat juga. Yaaa sekitar satu mingguan lah masa-masa paling suram itu. Hingga pada akhirnya di minggu kedua usay putus, penulis mulai benar-benar serius ingin membuka hati pada hati yang baru. 

Entah dari mana jalurnya karena penulis lupa-lupa ingat sudah beberapa tahun lalu. Tapi yang pasti saat itu penulis dekat dengan 5 pria sekaligus dari berbagai profesi yang mulai mendekati. 

Setelah masa PDKT usay, memasuki minggu ketiga pasca putus, penulis mulai eliminasi dari 5 orang kandidat menjadi 2 orang. Alhasil di minggu yang ke-4, penulis pun memutuskan untuk menerima cinta salah satu dari 2 kandidat tadi.  Dan yeeeay.... tepat 1 bulan, penulis pun punya pacar baru dan siap diperkenalkan pada nenekku tersayang.

Namun dibalik awal itu semua, cinta itu tidak ada. Terlalu terburu-buru untuk jatuh cinta sebenarnya tidak baik. Karena akhirnya nanti akan menyakiti hati yang lain dalam artian hanya menjadi pelampiasan saja. Sebaliknya jika terlalu lama menjomblo pasca putus cinta juga tidak baik, karena akan membuat kita terus meratapi nasib yang tidak diperlukan diri dan hanya jalan di tempat.

Setidaknya pacar baru saat itu sudah penulis berikan warning. Bahwa saat nerima cintanya, penulis tidak memiliki perasaan apa-apa terhadapnya. Alasannya penulis yaitu masih belum bisa move on sepenuhnya dari sang mantan. Jadi sedikit banyak juga minta bantuan dari pacar baru agar bisa buat lupa dengan mantan, dan paling penting bantu penulis untuk benar jatuh cinta padanya suatu hari nanti.

Alhasil setelah dijalani beberapa minggu hingga bulan berjalan, penulis pun sudah lupa sepenuhnya dengan bayangan mantan dan di ganti dengan bayangan pacar baru yang sudah benar menjadi satu frequensi. Bagaimanapun cinta datang karena terbiasa bersama itu berlaku. Meskipun durasinya cukup panjang sekitar bulan ke-3 jadian, penulis baru benar jatuh cinta pada sang pacar baru ini. Hingga berjalan beberapa tahun kemudian, sang pacar pun melamar penulis dan akhirnya kita Menikah. ^_^

Oh ya, lantas kapan nih waktu yang tepat untuk jatuh cinta lagi usay putus cinta? Jawabannya simple, tanyakan pada hati atau diri kamu masing-masing. Penulis punya hati, kamu juga punya hati. Penulis punya mental A, dan kamu punya mental B. Sehingga tidak bisa disamakan kapan waktu yang tepat untuk berkomitmen lagi pasca putus.

Hanya yang perlu penulis sarankan, jangan pernah merasa kapok untuk jatuh cinta lagi. Jika ia yang terakhir menyakitimu, percayalah dan selalu positive thinking bahwa di luar sana masih banyak hati lain yang mengharapkanmu, yang siap membahagiakanmu lebih dari dia masa lalumu. Satu hal yang perlu ditekankan juga, bahwa ketika kamu memilih untuk jatuh cinta, berarti kamu juga siap dengan konsekuensinya untuk patah hati. Karena jatuh cinta dan patah hati itu udah satu paket yang mutlak, buy 1 get 1 ibaratnya.

Jangan takut jatuh cinta lagi pasca putus, karena biasanya sakit karena cinta itu bisa di obati dengan cinta yang baru... Dan menurut penulis, Putus Cinta itu gak Sakit. Hanya kalau udah Putus, tapi Masih Cinta, itulah yang bikin Sakit. Bener gak sih? 😁

Good luck to your love,  Love us all.. 😘

Regards, @Alfira_2808

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun