Mohon tunggu...
Alfionita Kusuma
Alfionita Kusuma Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

putri pertama dari dua bersaudara, muslimah, cinta kesederhanaan, cinta kedamaian dan persahabatan,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hilang Asa

21 Juni 2012   16:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mendongak wajah penuh luka

bercermin pada langit kelam

titik-titik hujan pun menyapa

membanjiri diri yang t'lah tenggelam

dalam secangkir keputus asaan

terpaku menatap dunia yang semu

warnanya.... ronanya... tak lagi seindah dulu

ceriaku berangsur luluh lantah

bersembunyi dibalik reruntuhan air mata

telah lama luka ini mendoktrinku

hingga terbangunlah sbuah dinding batu raksasa..

antara aku dan bahagia..

rasa percaya itu tak lagi ada

menyisakan serpihan rasa kecewa yang menghujam tajam..

menusuk ulu hati yang terdalam..

kini tinggal aku dan langit di atas sana

ku terdiam, terpaku menatap ia mentikkan air mata

dalam hati pun menggeliat sebuah tanya

apakah masih pantas ku hidup di dunia?

Oh Tuhan yang berhias kemuliaan

apa yang ku banggakan dulu, kini brubah jadi abu

masihkah ku dapat bertahan Ya Tuhanku?

tolonglah aku menemukan kembali  nafas-nafas hidupku

yang terbang..berlalu..

meninggalkanku dan kenangan renta..

aku..

hilang asa..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun