Mohon tunggu...
Alfino Hatta
Alfino Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Membaca, menulis puisi dan tertarik belajar hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Mengapa Membeli Buku tapi Jarang Membaca Itu Wajar?

4 November 2024   12:31 Diperbarui: 4 November 2024   12:37 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang membaca buku. (Freepik/jcomp)

Secara pribadi, saya menganggap koleksi buku yang belum (atau mungkin tidak akan pernah) saya baca sebagai bagian dari "Anti-Library" saya sendiri. Tentu saja, ada perdebatan mengenai apakah buku-buku yang sudah dibeli namun kemudian kehilangan daya tarik masih dapat dikategorikan sebagai bagian dari Anti-Library.

Menurut saya, jawabannya adalah YA. Membeli buku adalah bagian dari proses mengenali minat kita. Terkadang, kita perlu mengetahui apa yang tidak kita sukai untuk benar-benar memahami apa yang kita sukai.

Oleh karena itu, saya memilih untuk tetap menyimpan buku-buku yang saat ini mungkin tidak lagi menarik minat saya, karena melalui pengalaman ini, saya dapat lebih mengenali preferensi membaca saya secara mendalam.

Lalu, bagaimana cara membangun kebiasaan membaca yang konsisten dan menyenangkan? Saya percaya bahwa kuncinya adalah menjaga rutinitas. Bacalah setiap hari, bahkan jika itu hanya 10 halaman atau 100 halaman. Yang paling penting adalah konsistensi. Sama seperti membangun perpustakaan pribadi, membangun kebiasaan membaca adalah proses yang berkelanjutan. 

Mulailah dengan membuka buku setiap hari, dan dari sana, biarkan diri Anda terserap dalam kisah-kisah dan pengetahuan yang ditawarkan oleh setiap buku. 

Saya sendiri telah mencatat kebiasaan membaca saya secara teratur, dan hal ini sangat membantu dalam menjaga ritme serta semangat membaca yang konsisten.

Pada akhirnya, buku-buku yang belum dibaca, entah itu dalam bentuk fisik atau digital, bukanlah tanda kegagalan. Sebaliknya, mereka adalah bagian dari perjalanan kita sebagai pembaca dan pencari pengetahuan. Mereka adalah pengingat akan dunia yang luas dan tak terbatas, yang selalu menanti untuk dijelajahi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun