Kesopanan dan empati adalah kualitas yang harus kita jaga dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak pernah tahu tantangan apa yang sedang dihadapi oleh orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar menahan diri dari menghakimi orang lain hanya karena situasi yang tidak nyaman. Alih-alih memberikan tekanan tambahan, kita bisa memilih untuk bersikap lebih pengertian dan mendukung.Â
Begitu pula dengan rasa percaya diri. Sebagai bangsa besar, kita harus mulai percaya bahwa kita memiliki nilai yang setara dengan negara-negara lain. Kerendahan hati yang berlebihan hanya akan menghambat kemajuan kita. Kita perlu berani mengambil inisiatif, mengembangkan potensi diri, dan yakin bahwa kita mampu bersaing di panggung dunia.Â
Dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan ini---baik dalam cara kita memandang diri sendiri maupun bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain---kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih percaya diri, sopan, dan penuh empati. Pada akhirnya, perubahan ini akan membawa kita menuju lingkungan sosial yang lebih positif dan konstruktif, di mana setiap individu merasa didukung untuk tumbuh dan berkembang.
Setiap perubahan dimulai dari diri kita sendiri. Daripada terjebak dalam kebiasaan menghakimi atau merasa rendah diri, kita bisa memilih untuk fokus pada pengembangan diri. Manusia yang mulia adalah mereka yang tidak menyibukkan diri dengan kehidupan orang lain, melainkan terus berupaya meningkatkan kualitas hidupnya sendiri.Â
Ketika kita mampu menghargai diri sendiri dan orang lain, kita akan menjadi bangsa yang lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih dihormati, baik di mata sesama manusia maupun di hadapan Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H