Mohon tunggu...
Alfino Hatta
Alfino Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Di bumi kami menjadi sangat cantik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Agama: Karma dan Petaka

24 Februari 2024   08:10 Diperbarui: 27 Februari 2024   11:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu itu mengirim pesan.

Dengan jelas; karena itulah digunakan karma dan petaka.

Marilah kesalahan-kesalahan itu kita jadikan bahan renungan. 

Inilah seni menguasai dalam manusia.

Sepanjang Rhine hingga Laut Merah.

Aku selalu menjadi orang paling berdosa sedunia.

Tidak ada alat penghitung mentah-mentah.

Atau kepunyaan koleksi idolanya.

Aku bangga sekali dengan kegigihanku.

Tentu saja, meski gara-gara kegigihan ini aku sering diolok-olok.

Kuterangkan sekedarnya tentang apa yang pernah kudengar dan kutanggapi sendiri atas sebuah cerita itu.

Semua mata tertuju padaku. 

Kesombongannya hanya sebatas ujung rokok.

Coba katakan, apa salahnya tentang kegigihannya?

Apa mereka tidak menyesal telah menyebar kebodohan ke seseorang?

Betapa manusia memuji dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun