Waktu itu mengirim pesan.
Dengan jelas; karena itulah digunakan karma dan petaka.
Marilah kesalahan-kesalahan itu kita jadikan bahan renungan.Â
Inilah seni menguasai dalam manusia.
Sepanjang Rhine hingga Laut Merah.
Aku selalu menjadi orang paling berdosa sedunia.
Tidak ada alat penghitung mentah-mentah.
Atau kepunyaan koleksi idolanya.
Aku bangga sekali dengan kegigihanku.
Tentu saja, meski gara-gara kegigihan ini aku sering diolok-olok.
Kuterangkan sekedarnya tentang apa yang pernah kudengar dan kutanggapi sendiri atas sebuah cerita itu.
Semua mata tertuju padaku.Â
Kesombongannya hanya sebatas ujung rokok.
Coba katakan, apa salahnya tentang kegigihannya?
Apa mereka tidak menyesal telah menyebar kebodohan ke seseorang?
Betapa manusia memuji dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H