Waktu berlalu.
Dan urusan pemerintahan berubah cepat sekali.
Bukankah kehidupan di dunia ini hanya sesederhana itu.
Siang itu juga riuh pemilu menyuruh Kakak pulang kembali.
Namun ada pula,
Fanatik berlebihan.
Yang sedikit berbeda.
Hanya soal bagaimana mereka menunjukkan.
Beberapa memuji pejabat karena menepati janjinya.
Aku rasa, mengapa memuji pejabat karena janjinya.
Itu adalah janji mereka.
Tentu sebuah kewajiban bagi mereka.
Kemudian ada seseorang berkata padaku,
Kalian tidak perlu menunggu janji, tidak perlu.
Tertawa. Serombongan tertawa mendengar gurauan itu.
Kalau saja tidak ada yang memperhatikan. Aku akan membuatnya seperti kejadian Maxim Ratniuk dan Vadym Ursu.
Tentu saja ia tahu.
Pengucapan manusia-manusia itu sungguh menembus batas-batas akal sehat.
Aku mencintai negeriku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H