Kemudian datang surat kekasih yang bercap Washington:
Pembawa surat membawakan aku ke surat yang sudah aku kenal itu.
Sayang, Ramadhan, namanya juga menemaniku di studio.
Surat yang bercap Washington adalah yang paling terkenal saat itu.
Rasanya lama sekali, keinginan untuk bertemu belum kesampaian.
Ramadhan menjawab dengan surat pula.
Kehidupan berjalan terus tanpa Ramadhan.
Memang kekuatiran dan ketidaksehatian terhadap keinginan itu sudah berhasil bikin redup tuan-tuan anggota tubuh punya.
Aku buka surat.
Kemarin ia telah memberi surat berisi gaji.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!