Aku tertegun menatap wajah itu.
Aku melihatnya. Pelan dan berulang.
Meskipun sakit, aku tak keberatan jika sang kasih menikahi saudaraku di rumah orang tuaku.
Dia bermaksud meminangnya untuk suatu posisi strategis di marketing.
Bagiku, mereka adalah pasangan yang luar biasa.
One and only.
Namanya lekat di jiwa.
Hubungan tidak berdusta. Tidak terlihat sekali.
Aku diam sejenak.
Hanya dia yang sedikit memiliki penjelasan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!