Mohon tunggu...
Alfino Hatta
Alfino Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Di bumi kami menjadi sangat cantik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Naratif: Batu Safir

20 Februari 2024   12:27 Diperbarui: 27 Februari 2024   11:23 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: reedsy.com

Aku tertegun menatap wajah itu.

Aku melihatnya. Pelan dan berulang.

Meskipun sakit, aku tak keberatan jika sang kasih menikahi saudaraku di rumah orang tuaku.

Dia bermaksud meminangnya untuk suatu posisi strategis di marketing.

Bagiku, mereka adalah pasangan yang luar biasa.

One and only.

Namanya lekat di jiwa.

Hubungan tidak berdusta. Tidak terlihat sekali.

Aku diam sejenak.

Hanya dia yang sedikit memiliki penjelasan.

Ada murid dari kelas lain yang bilang kami berdua dipanggil guru BK.

Sudah enam bulan. Dia mengeluarkan listrik.

Penuh memikatku.

Bahkan hewan pun terpana.

Melihat keanggunan putri salju.

Sejak aku mengenalnya:

Anak menarik dari kelas sepuluh.

Miss Fathi menuntunku duduk di sofa.

Seiring waktu, aku mendengar dia telah menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun