Dalam melaksanakan bimbingan sosial untuk siswa terisolir, guru hendaknya mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa. Guru kelas melatih kemampuan siswa terisolir dalam berkomunikasi melalui lisan dengan memberikan perintah dan nasihat.Â
Guru memberikan intruksi-instruksi lisan kepada siswa selama pembelajaran berlangsung. Nasihat yang diberikan guru cenderung lebih banyak pada perilaku selama mengikuti pelajaran. Berkaitan dengan upaya guru dalam mengembangkan kemampuan komunikasinya, siswa terisolir mendengarkan, memahami, dan memberi respon pada perintah dan nasihat yang diberikan guru dengan mengangguk, mengatakan "ya, Bu" atau langsung mengikuti apa yang dikatakan guru.Â
Selain mendengarkan, siswa juga dilatih guru kelas untuk menyampaikan pendapat dan bercerita di depan kelas. Dalam berkomunikasi melalui tulisan, siswa terisolir masih mengalami kesulitan yang ditandai dengan kesulitan memahami petunjuk mengerjakan soal. Komunikasi tulisan terkait dengan kemampuan membaca dan menulis.
Berkaitan dengan hal tersebut, guru kelas melatih kemampuan berkomunikasi melalui tulisan dengan memberikan beberapa jenis soal dengan petunjuk yang berbeda. Ketika siswa terisolir tidak memahami petunjuk soal yang diberikan, maka siswa terisolir akan bertanya pada guru atau temannya. Upaya yang dilakukan guru kelas sesuai materi pokok bimbingan sosial yang telah dijelaskan oleh Prayitno (2001: 78) yaitu pengembangan kemampuan berkomunikasi melalui lisan dan tulisan. Guru berupaya untuk menanamkan tata krama dan membantu siswa terisolir menjalin hubungan sosial yang baik dengan teman. Guru menyampaikan bahwa dengan orang tua harus menghormati. Siswa terisolir telah memiliki tata krama yang baik terhadap orang yang lebih tua sehingga guru memberikan semangat untuk mempertahankan hal positif tersebut.Â
Kegiatan tersebut termasuk materi pokok yang telah dijelaskan oleh Prayitno (2001: 78) yaitu pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial baik di rumah, sekolah, dan masyarakat. Selain itu, sikap siswa terisolir terhadap teman juga baik sehingga usaha yang dilakukan guru adalah dengan memberitahu teman-teman siswa agar tidak mengucilkan dan menyuruh bekerja kelompok.
Bimbingan sosial untuk siswa terisolir dilaksanakan secara terpadu dengan proses pembelajaran sehingga dalam memberikan bantuan guru hendaknya menyusun pembelajan sedemikian rupa sesuai keadaan dan kebutuhan siswa.Â
Seperti yang dijelaskan oleh Abu Darwis (2006: 135) bahwa guru harus menghadapi anak yang tidak diterima oleh kelompok teman sebaya dengan melibatkan anak itu dalam aktivitas anakanak sebayanya. Siswa terisolir diarahkan untuk mampu menyelesaikan malasah dengan teman. Ketika siswa terisolir mengalami masalah dengan teman, guru kelas menyuruh saling meminta maaf. Sikap pemaaf dan meminta maaf efektif dalam penyelesaian konflik. Sesuai dengan materi pokok bimbingan sosial yang ketiga menurut Prayitno (2001: 78) yaitu pemantapan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya..Â
Selain itu, siswa terisolir dilatih untuk tidak sungkan untuk menolong teman yang membutuhkan pertolongan. Guru kelas memberikan motivasi untuk menjaga atau mengembangkan sisi positif siswa yang akan menjadikan anak disukai oleh teman-temannya. Guru juga memberitahu siswa yang lain untuk berteman.
Dari semua ini kita tahu bahwa bimbingan pribadi sosial adalah bimbingan yang diberikan oleh guru yang berperan sebagai pembimbing terhadap siswa yang mempunyai kendala atau permasalahan yang memerlukan pembimbingan secara khusus, agar mampu mengatasi permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis dilingkungannya. Misal di lingkungan sekolah dapat menjalin hubungan harmonis dengan teman-temannya.Â
Bimbingan pribadi sosial dilakukan untuk memahankan peserta didik yang bersangkutan paham akan dirinya sendiri secara utuh, memahami kelemahan dan kekuatan yang ada pada dalam dirinya, serta kesempatan dan tantangan yang ada diluar diluar dirinya. Bimbingan pribadi sosial juga digunakan untuk mendorong individu agar mampu berkomunikasi dengan sehat dengan lingkungannya.Â
Dan dengan bimbingan pribadi sosial diharapkan agar individu dapat bertahan dengan keadaan, dapat menerima keadaan, dan dapat mengontrol dirinya. Tujuannya adalah dapat mengantisipasi terjadinya masalah yang berkelanjutan serta dapat menyelesaikan permasalahan dan juga dapat mengembangan siswa secara optimal.