Mohon tunggu...
Alfin Dwi Rahmawan
Alfin Dwi Rahmawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Seorang Penggiat Sosiologi

Holla Im Sociologue!! Socio-Communication, Gender & Pop-Culture Studies

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Relasi Makna "Mudik" dan "Pulang Kampung" Antara Makna Leksikal dan Sosial

7 Mei 2020   17:22 Diperbarui: 7 Mei 2020   17:30 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jagat dunia maya sempat dihebohkan oleh pernyataan Presiden Joko Widodo perihal "Mudik" dan "Pulang kampung" saat diwawancarai oleh Najwa Shihab di acara Mata Najwa, dengan tajuk "Jokowi diuji pandemi" 22 April 2020 yang lalu. Hal ini menjadi viral di sosial media karena Presiden Jokowi mengartikan dua kata tersebut dengan makna yang berbeda. 

Presiden mengartikan bahwa pulang kampung ialah kembalinya orang-orang ke kampung halaman karena tidak adanya lapangan pekerjaan. Sedangkan, mudik diartikan oleh presiden sebagai kembalinya orang-orang ke kampung halamannya karena akan melaksanakan lebaran Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.

Sejak pernyataan ini beredar, banyak masyarakat yang memperdebatkan masalah ini, tak sedikit orang-orang yang langsung membuka kitab Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) untuk mencari kedua makna itu yang sebenarnya. Jika kita melihat arti yang tertuang di dalam KBBI mudik dan pulang kampung turut diartikan sama. 

Hal ini jika kita lihat dalam konteks bahasa, KBBI mengartikan kedua kata tersebut sebagai sinonimi atau bermakna sepadan. Tetapi dalam tulisan ini saya ingin menguraikan kata mudik dan pulang kampung yang cukup banyak telah "digoreng" oleh beberapa kelompok orang ke dalam konteks yang lebih luas.

Dalam banyak pemberitaan di sosial media, banyak orang yang hanya secara gamblang menjelaskan terminologi mudik dan pulang kampung berdasarkan makna leksikal (makna yang terdapat dalam kamus) dan tidak secara implisit. Jika secara leksikal tentu arti kata mudik dan pulang kampung seperti yang telah banyak dikutip banyak orang dari KBBI. 

Mudik merupakan kelas kata kerja yang memiliki arti berlayar, pergi ke udik (hulu sungai, pedalaman), atau pulang ke kampung halaman. Sedangkan jika kita melihat arti dari pulang kampung memiliki arti yang sama yaitu kembali ke kampung halaman,  mudik. Tentu dengan makna leksikal ini penyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi terkesan ia tidak mengerti arti konteks mudik dan pulang kampung, dan mengakibatkan banyak orang yang mencibir hal tersebut.

KBBI sebagai patokan sebenarnya menunjukan bahwa ada beberapa kata yang bermakna hampir sama, tetapi sesungguhnya secara makna bahasa dalam masyarakat berbeda penggunaannya. Kamus manapun, termasuk KBBI selalu berkembang. Kadang apa yang berkembang di dalam masyarakat belum tentu selalu terekam di kamus. 

Penggunaan bahasa di dalam masyarakat terkadang memiliki arti yang berbeda. Seperti halnya tradisi pesantren di Jawa. Ada kata pulang dan puas, "Pulang" itu seperti mudik, sedangkan "Puas" itu pulang kampung, entah itu karena dikeluarkan dari pesantren ataupun mengundurkan diri, tapi intinya pulang bukan karena selesai pendidikan.

Menurut Profesor Harimurti Kridalaksana, yang merupakan seorang pakar sastra Indonesia dan merupakan guru besar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia mengatakan bahwa kata "pulang kampung" lebih dulu muncul daripada kata "mudik". Kata "mudik" berasal dari bahasa Melayu yaitu udik, yang berarti desa atau dusun. Kata mudik juga di dalam bahasa Jawa berasal dari "mulih dilik" yang berarti pulang sebentar. Jika dilihat seharusnya durasi mudik lebih relatif sebentar ketimbang dengan kata pulang, yang bisa saja dimaknai tidak akan balik.

Bahasa di dalam masyarakat terkadang tidak dapat diartikan secara konteks leksikal saja. jika kita melihat penutur bahasa Indonesia sekarang, baik secara lisan maupun tulisan mudik dan pulang kampung memang memiliki relasi makna yang bias. Jika secara leksikal kedua kata tersebut merupakan sinonimi tetapi pada kenyataannya tidak sedikit yang menunjukan bahwa mudik dan pulang kampung tidak bisa selalu dipertukarkan pemakaiannya. 

Dalam konteks kekinian, pergeseran makna di dalam masyarakat mengidentifikasikan bahwa mudik merupakan kegiatan balik ke kampung halaman ketika menjelang hari raya, dengan maksud melaksanakan kumpul lebaran bersama keluarga. Akan tetapi dalam penggunaan pulang kampung biasanya akan menambahkan penjelasan dengan konteks kata lebaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun