Mohon tunggu...
Alfina Asha
Alfina Asha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tulisan random.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Besar Itu Kini Telah Pergi

30 Desember 2020   12:11 Diperbarui: 30 Desember 2020   20:58 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejalan dengan hal tersebut, John Meynerd Keynes, ahli ekonomi dari Inggris yang dikenal sebagai bapak Ekonomi Makro juga pernah berujar, when my information changes, i alter my conclusions. What do you do, Sir? yang jika diterjemahkan kurang lebih seperti ini,

Jika informasi saya berubah, saya mengubah kesimpulanku. Apa yang Anda lakukan, tuan?

Dari situ saya belajar untuk tidak sembarang menghakimi orang lain. Tidak selamanya orang yang berubah pendapat artinya dia tidak konsisten. Tentu ada alasan dibalik mereka mengubah pendapatnya. Selama didasarkan pada prinsip yang sama, yaitu untuk kepentingan bersama, maka tidak ada yang salah dengan perubahan pendapat atau keputusan tersebut. 

John Meynerd Keynes, ahli ekonomi dari Inggris (quotesgram.com)
John Meynerd Keynes, ahli ekonomi dari Inggris (quotesgram.com)

Berusaha untuk Menjadi Orang yang Berguna

Dalam sebuah kesempatan, Prof. WIM mengutip salah satu pernyataan Albert Einstein saat memberi nasihat kepada Pat Miller tentang apa yang sebaiknya dilakukan dalam kehidupannya. 

Berusahalah, bukan untuk menjadi orang yang berhasil, melainkan menjadi orang yang berguna dalam hidup ini.

Orang yang berhasil, ungkapnya, adalah orang yang lebih banyak menerima daripada memberi untuk lingkungannya. Sebaliknya, orang yang berguna adalah mereka yang lebih banyak memberi daripada menerima dari lingkungannya.

Pernyataan ini terbukti dengan fakta-fakta yang mendukung di lapangan. Banyak orang berhasil lalu menyembunyikan kekayaannya ke luar negeri agar tidak dibebani pajak, padahal pajak digunakan untuk kepentingan bersama. Selain itu, koruptor bisa pula dijadikan sebagai contoh. Mereka berhasil menduduki jabatan-jabatan strategis. Tapi kemudian? Mereka mengambil harta untuk kepentingan pribadinya. Egois sekali. 

Oleh karena itu, jadilah orang berguna! Bukan orang yang berhasil.

Menulislah!

Nasihat terakhir yang akan saya ingat sampai kapan pun dari Prof. WIM adalah hal ini, menulis. Setiap hari, apa pun. Menulis membantu kita untuk tidak cepat pikun. Menulis menjadi sarana kita untuk bercerita, membagikan pengetahuan untuk orang-orang di sekitar kita.

Nulla dies sine linea. 

Di akhir presentasinya, pasti kalimat di atas akan selalu ada. Nulla dies sine linea, tiada hari tanpa tertulisnya sebaris kalimat.

Slide terakhir file presentasi Prof. WIM (dokpri)
Slide terakhir file presentasi Prof. WIM (dokpri)

Bukan sekadar ucapan, kalimat ini diterapkannya pula dalam kehidupan. Prof. WIM sangat rajin membagikan tulisan melalui akun facebook miliknya setiap hari. Beliau begitu disiplin membagikan ilmu kepada siapapun di masa pensiunnya tersebut. Dan tentu bagi saya sangat menyenangkan bisa dapat ilmu cuma-cuma dari beliau. Bisa dibilang kuliah gratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun