Para leluhur di sana memang memliki keakraban yang hangat. Bahkan tidak sedikit kegiatan-kegiatan kebudayaan yang dilakukan mencerminkan keberagaman masyarakat. Dari beberapa kegiatan tersebut salah satunya adalah Ngerasulan.Yakni, sebuah kegiatan yang mana masyarakat Tionghoa ikut serta dalam kegiatan Sedekah Bumi yang di lakukan oleh masyarakat muslim. Ada juga orang Tionghoa mengundang muslimin untuk doa bersama di kediamannya.
Dalam sektor perdagangan masyarakat disana saling berdampingan. Baik itu bisnis, usaha dan lain sebagainya. Ketika hari raya salah satu agama , tak segan agama lain pun memberikan hadiah kepadanya. Hari Lebaran umat kristen,konghucu dan lainnya berkunjung dan memeberikan hadiah berupa ketupat dan bingkisan lainnya. Bagitupun sebaliknya terhadap semua agama.
Fenomena seperti itu menjadi biasa saat ini,walaupun sudah mulai menipis . Namun apakah ini akan terus bertahan sampai nanti. Perlu adanya sebuah wadah yang kongkrit dan dukungan untuk menjaga serta merawat semua itu.
Lewat salah satu Organisasi kami mulai membangun komunikasi dan emosional kepada masyarakat semua agama terkhusus dengan generasi muda. Berharap agar terus hidup berdampingan guna mewujudkan nilai-nilai keberagaman yang optimal.
Aktivitas- aktivitas dialog ,diskusi telah dibangun bersama , namun semua itu akan lebih dirasakan ketika proses aktualisasi di fokuskan. Bagi saya tidak hanya selesai dengan diskusi tapi praktek dan implementasi yang harus di utamakan. Banyak hal kecil yang bisa dilakukan bersama diantaranya : kegiatan sosial, kemanusiaan, dan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H