"yaudah fer gua ke kamar dulu" tanpa ada jawaban dari ferry piyan turun kekamarnya, setelah masuk ke kamar dia kembali melihat artikel itu dan masih heran dengan kesamaan alamatnya.
Detik jam menunjukan pukul dua dini hari, piyan lupa akan aturan kosan itu, dia mematikan lampu kamarnya, beberapa menit kemudian tercium bau hangus, bau anyir darah dan seperti sebuah teriakan, piyan mencoba mengabaikan namun baunya semakin menyengat, piyan menyalakan kembali lampu kamarnya karena tersadar dia lupa akan sebuah peraturan. .
Tiba-tiba ada yang menggoyangkan pintu kamar mandinya, sontak piyan merasa kaget dan tak lama ada yang keluar dari dalam kamar mandinya, terlihat seperti seorang pria namun wajahnya menghitam hangus seperti terkena luka bakar, dan mengeluarkan suara merintih "tolong sayaaa" piyan ketakutan, berteriak dan bergerak tanpa arah lalu menuju pintu kamarnya dan keluar.
Piyan berlari kalang kabut menyusuri jalanan sempit tak memedulikan barang dan motornya, masih dengan nafas yang terengah-engah dia tidak sengaja menabrak seseorang bapak-bapak.
"aduh, kamu kenapa dek, hati-hati atuh kalau jalan"
"maaf pak saya tadi melihat setan"
"hah dimana?"Â tanya bapak itu sembari memegang tangan piyan
"dikamar saya pak"
"memang kamu tinggal dimana?"
"di kosan dalam gang situ pak"
"ya Tuhaaan, area itu bangunan kosong semua dek, bekas kebakaran"