Mohon tunggu...
Alfin Ardianto
Alfin Ardianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Pukul Dua Dini Hari

10 Juni 2024   16:22 Diperbarui: 10 Juni 2024   16:27 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari Pedomanharian.org

"iya bu gak papa".  

"ya sudah itu kamarnya dibawah ya". Lalu Ibu itu melanjutkan obrolannya tentang kosan miliknya, dan piyan menyetujui syarat dan aturan dari kosan itu, namun ada satu yang aneh dari peraturan itu yaitu dilarang mematikan lampu dan menyalakan api saat jam dua dini hari, itu aturan yang terlalu spesifik, namun piyan merasa mungkin setiap kosan memiliki aturan yang berbeda.

Dua hari kemudian piyan kembali ke kosan itu, dengan membawa barang-barang dari kontarakannya yang lama, suasana yang piyan dapati masih sama begitu sepi, dingin dan lembab. Piyan di bantu ferry untuk masuk ke kamar nomor satu di lantai satu yang akan di tempati oleh piyan.

Setelah barang-barang piyan rapih disusun dalam kamar barunya itu, ferry keluar untuk kembali ke kamarnya, piyan mengamati setiap sudut kamarnya, dia merasa harus beradaptasi dikamar barunya ini karena kamar ini terasa begitu dingin, mungkin letaknya yang memang di ujung jadi tidak mendapat sinar matahari.

"yan nanti malem ngopi lah di kamar gua" ajak ferry pada piyan

"iya ok nanti malem gua kekamar lu"

Waktu mulai menunjukan malam sekitar pukul sembilan, piyan masuk kekamar ferry untuk menepati ajakan ferry siang tadi, dua gelas kopi hitam panas sudah tersaji, mereka mengobrol cukup lama tentang kuliah, pertemanan hingga keluarga dan waktu menunjukan pukul dua belas malam.   

Lalu Piyan membaca sebuah artikel di hanphonenya bahwa ada kebakaran hebat di sebuah pemukiman padat penduduk yang menewaskan dua puluh orang, kebarakan itu terjadi dua bulan lalu sekitar pukul dua dini hari.

Piyan berinisiatif menunjukan berita itu kepada ferry, namun ferry menjawab seolah masa bodoh, "fer lu tau gak ternyata dua bulan lalu ada kebakaran hebat dan korbannya ada duapuluh?".  "gua gak tau, emang kenapa?" jawab ferry singkat

"ya gak apa-apa sih" piyan mencoba mengamati isi artikel itu dan dia menemui kesamaan alamat tempat kebakaran itu dengan alamat yang di berikan oleh ferry kepadanya dua hari lalu. 

"eh kok alamatnya kaya sama ya sama alamat kosan ini?" tanya piyan "ah salah ketik kali itu mah, buktinya kosan ini baik-baik aja?" ferry masih menjawab dengan masa bodoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun