Mohon tunggu...
Alfina Nisauz Zahroh
Alfina Nisauz Zahroh Mohon Tunggu... Guru - Semoga bermanfaat :)

early chidhood islamic education . UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

APE untuk Perkembangan Kognitif Anak

18 Oktober 2021   15:16 Diperbarui: 18 Oktober 2021   15:31 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STPPA), perkembangan kognitif anak yang berusia 4-5 tahun sudah mulai bisa mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri yang terkait dengan berbagai pemecahan masalah, mengetahui konsep banyak dan sedikit, mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi, bentuk atau warna atau ukuran, mengenal konsep bilangan, lambang bilangan, mengenal lambang huruf, dan sebagainya. 

Sedangkan untuk anak yang berusia 5-6 tahun sudah mulai bisa memecahkan permasalahan sederhana yang ada dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan berupa ide, gagasan atau lainnya, mampu mengurutkan bilangan dan benda sesuai dengan ukuran (dari paling kecil ke paling besar, dari paling sedikit ke paling banyak, atau sebaliknya), mampu merepresentasikan macam-macam benda dalam bentuk gambar atau tulisan, dan sebagainya.

Namun, tidak sedikit dari anak usia dini yang perkembangan kognitifnya belum mencapai standar yang telah ditetapkan. Keadaan tersebut bisa terjadi disebabkan oleh kurangnya stimulasi atau rangsangan yang diberikan pada anak atau bisa juga disebabkan oleh perkembangan anak yang cenderung lambat. 

Disamping itu, hal tersebut bisa disebabkan oleh guru yang berada di satuan pendidikan anak usia dini belum bisa memaksimalkan fungsi dari alat permainan edukatif untuk mengembangkan aspek kognitif anak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang Alat Permainan Edukatif (APE) Untuk Mengembangkan Kognitif Anak.

Nah... sebelum membahas yang lebih dalam, perlu diketahui teman-teman pembaca mngenai apa sih kognitif itu? Jadi, kognitif berasal dari kata cognition yang berarti mengetahui. 

Menurut Pudjiati & Masykouri (2011:6) kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan belajar, berfikir atau kecerdasan yang dimiliki anak, yakni suatu kemampuan untuk mempelajari berbagai keterampilan dan konsep baru, keterampilan tersebut digunakan untuk memahami suatu hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya, serta keterampilan seorang anak dalam menggunakan daya ingat dan menyelesaikan permasalahan sederhana. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif merupakan kemampuan berfikir menggunakan daya ingat sekaligus keterampilan dalam menyelesaikan masalah. 

Jika dihadapkan pada suatu permasalahan, anak tahu bagaimana cara meregulasi emosi, memahami situasi, dan mencari solusi. Selain itu, anak mengerti tahapan-tahapan untuk menyelesaikan permasalahannya, mulai dari yang mudah ke arah yang sulit, secara bertahap terselesaikan.

Aspek kognitif anak bisa dikembang melalui kegiatan bermain menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE). Ada berbagai jenis dan alat permainan edukatif (APE) yang telah diciptakan oleh para ahli untuk mengembangkan aspek kognitif yang harus dicapai anak, diantaranya adalah:

1. Balok cruissenarie

Balok cruissenarie ini merupakan salah satu bentuk alat permainan edukatif yang diciptakan oleh George Cruissenaire guna mengembangkan kemampuan kognitif pada anak. 

Fokus dari APE balok ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berhitung anak, mengenal dan mengenal lambang bilangan khususnya angka 1-10, dan meningkatkan keterampilan anak dalam bernalar. 

Permainan balok ini biasanya dijadikan sebagai solusi dalam mengembangkan aspek kognitif anak karena bagi anak balok merupakan permainan favorit sepanjang tahun serta mempunyai tempat di hati anak. Hal tersebut dikarenakan ketika bermain balok banyak temuan-temuan yang terjadi, misalnya anak dapat mengetahui konsep ukuran (besar-kecil), konsep bentuk geometri (segi tiga, persegi, lingkatan, dll), mengetahui konsep warna, dan sebagainya. 

Demikian pula dengan pemecahan masalah terjadi secara ilmiah, ketika anak bermain balok anak akan berfikir dan menyusun balok tersebut sesuai dengan imajinasi yang ada dalam pikirannya. Bentuk pembangunan yang dilakukan anak dimulai dari hal yang sederhana hingga hal yang rumit, hal tersebut dapat menunjukkan adanya peningkatan pengembangan berpikir mereka. Oleh karena itu, saat anak bermain balok daya penalaran anak akan bekerja secara aktif.

2. Puzzle

Puzzle merupakan salah satu alat permainan yang juga dianggap efektif dalam mengembangkan aspek kognitif anak. Ketika anak bermain puzzle, ada beberapa keterampilan yang akan dilatih, dimana keterampilan tersebut berhubungan erat dengan keampuan kognitif anak, misalnya keterampilan dalam pemecahan masalah (menggabungkan kepingan-kepingan puzzle). 

Tujuan dari APE puzzle ini adalah untuk mengenalkan bentuk pada anak, melatih daya pengamatan dan daya kosentrasi anak, melatih anak dalam memecahkan sebuah permasalahan, dan sebagainya. Puzzle ini biasanya terbuat dari papan triplek, karton tebal yang terdiri dari berbagai macam ukuran dan tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan usianya.

3. Kotak lambang bilangan

Kotak lambang bilangan ini berisikan tulisan atau angka dari 1 sampai dengan 20, yang bertujuan agar anak dapat mengenal lambang bilangan dan belajar berhitung. Penggunaan kotak lambang bilangan ini dilakukan dalam mengenalkan lambang atau model bilangan sehingga anak akan terbiasa dengan lambang atau model bilangan tersebut.

4. Pohon angka

Pohon angka merupakan salah satu alat permainan edukatif yang digunakan oleh peserta didik untuk melatih kemampuan kognitif anak terkhusus pada kemampuan berhitung. Pohon angka ini biasanya digunakan untuk kelompok Pendidikan Anak Usia Dini seperti TK, KB, RA, dan dan sebagainya. 

Menurut Halimah (2021) alat permainan edukatif pohon angka ini dapat melatih logika, menghitung, dan mengingat berapa buah yang ada dipohon tersebut. Manfaat dati APE ini adalah dapat melatih anak untuk berhitung, mengenal angka, mengenal aneka benda, berlatih berbagai macam warna, dan sebagainya.

Jadi, dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif anak usia dini bisa dikembangkan melalui Alat Permainan Edukatif (APE), misalnya dengan APE anak dapat mengetahui konsep ukuran (besar-kecil), konsep bentuk geometri (segi tiga, persegi, lingkatan, dll), mengetahui konsep warna, ukuran, mampu menyelesaikan suatu permasalahan, dan sebagainya. 

Pemberian stimulus tersebut dilakukan tentunya dengan dampingan seorang guru. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik atau guru harus dapat mendambingi siswa agar kemampuan kognitif anak dapat berkembang secara optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun