Setiap orang pasti mempunyai masalahnya masing-masing. Dengan perkataan dan tindakan yang tidak mengenakkan dan menyakitkan pasti seseorang akan merasa tersakiti dan juga merasakan trauma yang mendalam akan hal-hal yang telah diterimanya.
Luka batin berbeda dengan luka fisik yang jelas wujudnya. Saat ini, beberapa orang pasti berpikiran bahwa luka batin itu akan sembuh sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Begitu pula dengan trauma yang dimiliki seseorang, yang akan hilang jika dibiarkan begitu saja. Namun, semua pandangan itu salah.Â
Melalui novel " Yang Belum Usai " kita bisa memulai untuk memahami diri sendiri dengan memberi cinta kasih kepada diri sendiri. Seperti yang tertulis didalam novel yang belum usai ini, penulis mengajak masyarakat untuk merawat dan menyembuhkan diri dari luka batin yang dialaminya. Â
Meski sulit untuk menerimanya, tapi pelan-pelan kita mulai menyadari bahwa hal pertama yang kita terima adalah diri sendiri. Kita mulai menyadari berapa pentingnya menerima dan mencintai diri sendiri untuk penyembuhan luka batin ini. Bahwa ketika sedang merasa senang ataupun sedih hanya diri kita yg selalu peduli .
"semoga saya bahagia"
"semoga saya damai"
"semoga saya bebas dari penderitaan yang berkepanjangan"
"semoga saya sehat jiwa dan raganya"
"semoga saya tumbuh bebas menjadi bijaksana"
"semoga saya kaya"
"saya pantas bahagia"
"saya pantas hidup dengan damai"
"saya pantas hidup aman"
"saya pantas hidup sejahtera "
"saya bahagia "
"saya damai"
"saya sehat"Â
"saya kaya"
"saya bijaksana "
Pada kalimat yang tertulis dalam novel " Yang Belum Usai " halaman 173. Penulis mengajak pembaca agar selalu mengingat kata-kata positif dan hal-hal baik dalam diri kita. Bahwa kita perlu menerima segala kekurangan dan segala ketidaksempurnaan dalam diri kita.
Ketika ingin menyembuhkan luka batin kita harus mempersiapkan mental, menyediakan energi, biaya, waktu, dan komitmen yang serius untuk sembuh dari luka psikologis ini.
Tubuh dapat dikatakan sehat apabila mental dan fisiknya sehat. Sementara, kesehatan mental akan membaik ketika kondisi batin berada dalam keadaan tentram dan tenang.Â
Ketika diri kita merasa sendirian dan kesepian, itu hanya akan memicu terjadinya kekhawatiran dan kegelisahan. Ketika diri kita pernah merasakan kegagalan dan penolakan dimasa lalu, itu hanya akan memicu terjadinya rasa takut di dalam diri untuk menghadapi masa depan.
Meskipun banyak hal yang ingin kita tinggalkan di kehidupan ini, tapi kita harus berdamai dengan luka batin yang kita alami.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H