Contohnya adalah Tatsuhiro Sato menganggap semua orang memerhatikan dirinya dan mengejek dengan senyuman sinis, cibiran, atau pun tawa, serta merendahkan dirinya.
Hal tersebut membuat Tatsuhiro Sato mengurung diri di tempat tinggalnya selama hampir empat tahun.
Selain itu juga, digambarkan psikologis Tatsuhiro Sato yang menganggap semua benda-benda di kamarnya berbicara layaknya manusia.
Hal ini terkadang membuat dirinya tidak nyaman, juga hal-hal aneh lainnya yang dianggap dirinya nyata.
Bukan hanya dirinya saja yang digambarkan sebagai pengurung diri, terdapat beberapa karakter lainnya yang senasib seperti dirinya.
Yamazaki menjadi seseorang otaku, tetapi dirinya tidak terlalu parah dalam mengurung diri.
Kakaknya Ketua Kelas menjadi seseorang yang hikikomori juga. Sehingga, kita benar-benar disajikan gambaran psikologis seorang yang menjadi hikikomori.
Mengusung Isu Bunuh Diri
Tentunya angka kematian bunuh diri di negara Jepang tidaklah sedikit. Hal ini harusnya menjadi perhatian khusus.
Dalam anime ini, mengangkat sebuah isu bunuh diri yang akan dilakukan secara terencana, yaitu ketika Kashiwa Hitomi, kakak kelas Sato, yang mengajak untuk pergi berlibur musim panas.
Aslinya, Sato tidak mengetahui tentang rencana yang dilakukan oleh sekelompok dengan wajah muram yang berencana untuk bunuh diri bersama-sama.
Namun, poin positif yang disampaikan dalam anime ini adalah kalimat-kalimat penguat dari karakter pendukung yang mencegah mereka untuk melakukan bunuh diri.