Episode kedua dari anime Kimetsu no Yaiba Season 2 atau lebih tepatnya Arc Entertainment District baru saja tayang pada Minggu (12/12) semalam. Episode keduanya membuat saya mengatakan 'wah'.
Alasannya adalah pada bagian akhir saat selendang atau obi dan Makio yang sedang diinterogasi. Scene itu benar-benar sangat menakjubkan. Meskipun hanya sekilas, tetapi itu benar-benar bagus.
Di episode kedua ini, kita disajikan penampakan dari distrik hiburan. Suasana malam yang seperti siang hari, dan lampu-lampu serta rumah bordil yang terlihat.
Ending episode kali ini cukup gantung karena masih membuat pertanyaan, siapa sosok yang menginterogasi Makio. Sesuai dengan post credit scene, judul untuk episode berikutnya adalah "Siapa Kau Sebenarnya?".
Oh ya, sebelum memasuki inti artikel ini, saya ingin menginformasikan bahwa nikmati anime ini secara legal, bukan ilegal. Karena sudah banyak platform-platform yang menyediakannya, seperti iQIYI, bstation, dan sebagainya.
Berikut adalah pembahasan atau spoiler untuk Kimetsu no Yaiba Season 2 episode 3.
Episode ketiga ini akan diawali dengan Makio yang sedang menyusun rencana untuk melarikan diri. Selendang atau lebih tepatnya Obi mengancam Makio untuk tidak berisik. Obi itu menyadari ada kehadiran orang lain yang datang.
Inosuke yang berada di luar kamar itu dan sedang mengamatinya, merasakan perubahan atmosfer. Inosuke bergegas memasuki kamar Makio dan Obi itu menyadari ada pergerakan.
Saat kamar itu dibuka, terlihat kamar yang amat berantakan. Inosuke mengamati sekitarnya dan terlihat langit-langit yang ia duga itu adalah tempat pelarian iblis. Inosuke mengambil sesuatu dan melemparkannya ke langit-langit itu.
Langit-langit itu bergemuruh dan Inosuke bergegas berlari mengejar iblis itu. Dia kebingungan ke mana iblis itu lari dan ia berpikir bahwa iblis itu bergerak dari langit-langit ke tembok.
Inosuke memutuskan untuk meninju tembok tersebut. Saat dirinya akan meninju tembok tersebut, ada seorang pelanggan yang lewat. Alhasil, tinjunya mendarat di wajah pelanggan tersebut dan ikut terbentur ke tembok itu.
Kejadian itu disaksikan oleh kedua staf yang berada di sana. Inosuke tidak menghiraukan pelanggan tersebut. Ia langsung mencari keberadaan iblis itu. Sayangnya, Inosuke kehilangan jejak iblis itu.
Sementara itu, di rumah Kyougoku, tempat Zenitsu berada. Zenitsu menyadari dirinya yang terlalu asik bermain shamisen dan koto. Ia mencoba mencari informasi dengan mendengarkan orang-orang berbicara, tetapi yang ia dengar adalah nyonya rumah yang meninggal dua hari lalu.
Selain mendengar kabar itu, Inosuke mencoba mendengarkan suara-suara lagi. Seketika, telinganya mendapatkan suara gadis yang menangis. Zenitsu pun langsung menuju ke sumber suara tersebut.
Sesampainya di sumber suara, Zenitsu melihat gadis yang sedang menangis. Zenitsu dikejutkan juga dengan kondisi kamar yang berantakan sekali. Teriakan Zenitsu mengejutkan gadis tersebut.
Dengan nada yang cukup tinggi, Zenitsu menanyakan apa yang menyebabkan gadis tersebut menangis. Usaha Zenitsu malah membuat gadis tersebut semakin menangis karena nada bicaranya cukup tinggi.
Zenitsu meminta maaf dan mencoba menenangkan keadaan. Tapi, Zenitsu dikejutkan dengan hawa yang membuat dirinya ketakutan. Seorang wanita berdiri di belakang Zenitsu dan menatapnya.
Wanita itu menanyakan apa yang dilakukan Zenitsu di kamarnya. Zenitsu tidak menjawab karena ketakutan. Ia menyadari bahwa itu bukan suara manusia biasa, melainkan iblis.
Karena Zenitsu tidak menjawab, wanita itu menanyakan kembali. Seketika datang dua gadis yang berada di luar dan mengatakan bahwa gadis itu (Zenitsu) baru datang kemarin. Salah satu gadis itu juga mengatakan bahwa wanita itu adalah oiran yang bernama Warabihime.
Warabihime memalingkan wajahnya kepada dua gadis itu dan menatapnya kejam. Dua gadis itu ketakutan seperti Zenitsu, tetapi Zenitsu mencoba memberanikan diri untuk menjelaskan situasi.
Zenitsu meminta maaf atas kelancangan mereka dan dirinya melihat kamar yang berantakan dan ada seorang gadis yang menangis. Warabihime merasa muak ketika melihat wajah Zenitsu. Warabihime mengakui bahwa kamar itu berantakan, maka dari itu ia menyuruh gadis itu untuk merapihkannya.
Warabihime menarik telinga gadis yang menangis sampai berteriak kesakitan. Ia juga mengomeli gadis itu. Sontak, tangan Warabihime ditahan oleh Zenitsu. Zenitsu mengancam untuk melepaskan tangan Warabihime dari gadis itu.
Terjadi alur mundur yang di mana kejadiannya adalah dua hari sebelum Tanjiro dan yang lainnya memasuki ranah distrik hiburan. Ada seorang wanita yang meminta Warabihime menghentikan tindakannya kepada gadis-gadis.
Akibat ulah Warabihime, banyak gadis pekerja yang kehilangan pijakannya, dan ada juga yang bunuh diri. Warabihime tidak menyukai dengan pernyataan yang dikatakan oleh nyonya rumah.
Nyonya rumah itu amat kesal karena sudah menahan hal yang ia ketahui tentang Warabihime. Warabihime malah membalikkan keadaan dengan menyatakan fakta bahwa kediaman itu menjadi besar dan terkenal berkat Warabihime.
Warabihime menatap nyonya rumah dengan memiringkan kepalanya sedikit. Nyonya rumah menceritakan cerita yang ia dapat sewaktu kecil. Intin dari cerita itu adalah oiran yang dipanggil 'hime' dan memiringkan kepalanya seperti Warabihime sekarang.
Nyonya rumah menanyakan siapa dirinya. Seketika, nyonya rumah dibawa ke luar rumah dan mereka berada di langit yang tinggi. Warabihime mengatakan bahwa harusnya nyonya rumah tetap diam agar tetap bisa hidup.
Nama dari nyonya rumah itu adalah Omitsu. Itu adalah akhir riwayat Omitsu yang di mana dirinya dilepaskan oleh Warabihime dari langit yang tinggi. Kematian Omitsu kala itu membuat keadaan cukup ramai.
Setelah membunuh Omitsu, Warabihime kembali ke tempatnya. Warabihime dikejutkan dengan keberadaan Muzan. Dia langsung tunduk dihadapannya.Â
Muzan memberitahu untuk tidak lengah, karena jika semuanya berjalan terlalu mulus, maka suatu saat akan tergelincir. Muzan juga mengingatkan tentang para pilar yang bisa merasakan keberadaan iblis di distrik hiburan itu.
Muzan berdiri dan menyebut nama lain dari Warabihime, Daki. Muzan menghampirinya dan memegang wajahnya. Ia mengatakan bahwa dirinya menaruh harapan besar kepada dirinya.
Kembali ke tempat Zenitsu berada, Zenitsu terpental cukup kuat akibat dirinya memegang tangan Warabihime alias Daki. Daki memperingatkan Zenitsu untuk tidak menyentuh dirinya.
Seketika datang seorang lelaki dan langsung tunduk meminta maaf kepada Daki. Ia meminta maaf karena kediaman itu akan segera buka dan para pelanggan akan berdatangan. Kejadian itu juga disaksikan oleh beberapa pekerja lainnya.
Raut wajah kesal dan kejam Daki pun seketika menghilang. Ia mengatakan untuk mengangkat wajahnya dan meminta maaf kepada tuan pemilik rumah. Daki juga meminta untuk mengobati lukanya.
Tuan pemilik ruma memerintahkan untuk memanggil seseorang membereskan kekacauan itu. Daki menyadari bahwa saat Zenitsu memegang tangannya, Zenitsu cukup lemah. Daki juga menyadari bahwa Zenitsu saat itu memasang kuda-kuda bertahan.
Daki menyadari bahwa Zenitsu adalah pemburu iblis, tapi tidak seterampil para pilar. Daki amat senang dengan keberadaan pemburu iblis. Daki amat yakin akan membunuh mereka semua dan berpesta.
Kembali ke tempat Tanjiro, Tanjiro sedang membawa barang, tetapi ia terhenti dan menatap langit malam hari. Dia mencium sesuatu bau yang amat kotor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H