Di artikel kemarin, terjadi pertarungan antara Tanjiro melawan Daki. Tengen pun sudah bertemu dengan salah satu istrinya, Hinatsuru, dan langsung mencari lokasi pertempuran.
Chapter yang akan dibahas kali ini adalah chapter 78 dan 79 yang berjudulkan "Menggeliat" dan "Lubang Udara". Langsung saja, kita menyelam dalam cerita Tanjiro dengan teman-temannya.
Pada chapter sebelumnya, Tanjiro mengeluarkan Hinokami Kagura dengan beberapa bentuk. Adegan terakhir, Tanjiro melakukan gerakan menipu untuk menebas leher Daki.
Meskipun begitu, Daki menyadari gerakan yang dilakukan Tanjiro terlalu lambat baginya. Daki berhasil dengan cepat menangkis serangan Tanjiro dan membuat Tanjiro terpental jauh.
Tanjiro mencoba bertahan agar tak terpental lebih jauh. Saat dirinya tergeletak di tanah, ia menyadari dirinya yang kelelahan karena penggunaan Hinokami Kagura. Tanjiro mencoba menstabilkan aliran pernapasannya.
Melihat kesempatan itu, Daki dengan cepat menyerang Tanjiro. Tapi, Tanjiro berhasil menggunakan teknik pernapasan pemulihan dan menghindari serangan Daki.
Mereka berdua saling beradu kekuatan. Obi milik Daki terlalu keras seperti pedang. Tanjiro tidak mempunyai pilihan lain, selain menaikkan suhu tubuhnya lebih panas.
Tanjiro mengingat percakapan yang ia lakukan dengan Kiyo di penjara kupu-kupu atau Butterfly Mansion. Saat itu, Kiyo khawatir dengan kondisi tubuh Tanjiro yang demamnya belum turun. Ia juga berinisiatif untuk memberitahu Shinobu.
Tanjiro meyakinkan Kiyo bahwa dirinya baik-baik saja dan memintanya untuk merahasiakan dari Shinobu. Namun, Kiyo menyebutkan bahwa demamnya sangat tinggi dan belum turun selama beberapa hari.
Tanjiro mengaku bahwa dirinya telah berlatih dengan jurus Hinokami Kagura. Tanjiro meminta kepada Kiyo untuk merahasiakannya untuk beberapa saat dari Shinobu. Kiyo enggan setuju, tetapi ia mengatakan kepada Tanjiro bahwa Kiyo hanya akan menunggu sebentar.
Kembali di pertempuran Tanjiro melawan Daki, tanjiro mulai terkesiap ketika Hinokami Kagura mulai berdampak pada tubuhnya. Tetapi, Tanjiro bersikeras untuk tidak berhenti menggunakan Hinokami Kagura dengan alasan ingin melindungi nyawa orang lain.
Tanjiro bertekad untuk berjanji bahwa dirinya tidak akan membiarkan Daki mengambil nyawa orang lain dan menyebabkan  kesedihan yang Tanjiro dan teman-temannya alami. Napasnya yang keluar dari mulut terlihat jelas dan Tanjiro siap menyerang Daki kembali.
Beberapa jam sebelumnya di kediaman Ogimoto, seorang anggota staf yang melihat Inosuke menggunakan topeng babi hutan terlihat panik. Ia mendekati wanita yang bekerja di sana dan mengklaim telah melihat monster yang menghancurkan atap lantai.
Atap lantai yang dihancurkan oleh Inosuke, terdapat satu lubang kecil. Inosuke melakukan ancang-ancang dan melompat memasuki lubang tersebut. Aksinya tersebut diperhatikan oleh kedua staf.
Sayangnya, hanya bagian kepala Inosuke yang bisa masuk ke dalam lubang tersebut. Tetapi, Inosuke tetap memaksakan dirinya memasuki lubang tersebut. Inosuke sendiri bisa mengatur setiap sendi tulang di tubuhnya. Jika kepalanya muat, maka seluruh tubuhnya bisa memasuki lubang tersebut.
Saat dirinya berhasil keluar dari lubang yang sempit itu, terlihat obi yang menempel serta di dalamnya terdapat para wanita yang tak sadarkan diri. Bukan hanya itu, terdapat tulang-tulang di gua tersebut.
Saat Inosuke melihat lebih dekat, ia melihat beberapa wanita yang ditawan dan menemukan Zenitsu yang sedang tertidur nyenyak. Inosuke yang mencoba membangunkan Zenitsu, dikejutkan dengan suara seseorang.
Suara itu berasal dari penjaga makanan milik Daki, obinya itu sendiri. Obi itu hidup dan menanyakan maksud kedatangan Inosuke ke dalam gua tersebut.
Inosuke memulai serangannya terhadap Obi dengan mengiris bagian-bagiannya sambil secara bersamaan mengejeknya karena terus menggeliat. Para wanita yang terjebak di dalam obi itu, terbebas berkat serangan Inosuke.
Obi mulai panik dengan situasi yang terjadi. Ia menganalisis kemampuan alami Inosuke dan mengalami kesulitan dalam merumuskan rencana. Sontak, Daki mengambil kendali. Daki memerintakan Obi untuk menangkap Inosuke hidup-hidup.
Daki memberitahu Obi bahwa Inosuke adalah orang yang mengganggunya saat menangkap Makio. Ia juga menyuruh untuk memanfaatkan cadangan makanan terkecuali sepuluh orang tercantik. Pesan terakhir Daki adalah untuk memakan beberapa manusia dan perkuat diri Obi itu sendiri.
Saat Inosuke menyerang bagian lainnya, Obi tiba-tiba menjadi lebih elastis yang menyebabkan Inosuke tidak dapat memotongnya. Obi melipat di sepanjang pedang milik Inosuke.
Sebelum Obi menyerangnya, Inosuke mendapatkan tangan atas dengan bermanuver untuk melakukan Napas Binatang Buas, Taring Keenam : Gerogotan Bergerigi. Namun, Obi berhasil mengalihkan perhatiannya.
Obi menyebutkan kegagalan Inosuke dalam melindungi nyawa orang lain yang telah ia bebaskan. Sebagian Obi lain mencoba menyerang para wanita yang tak sadarkan diri.
Tiba-tiba, kunai terbang entah dari mana asalnya yang berhasil menyerang Obi tersebut. Tampak dua wanita memegang kunai dan setuju dengan deskripsi Inosuke tentang Obi 'seperti belatung'.
Mereka berdua akan membantu Inosuke di sisi lain dalam melindungi para wanita yang tak sadarkan diri. Inosuke menanyakan siapa mereka berdua. Makio dan Suma, mereka adalah istri Tengen yang hilang.
Makio memarahi Suma yang merajuk setelah mengungkapkan bahwa dirinya adalah orang pertama yang ditangkap. Suma juga muali menangis ketika dia menyadari bahwa ia tidak bisa melindungi orang-orang yang tertangkap.
Obi terlihat senang dengan sikap pesimis Suma. Sontak, Inosuke merasakan hawa seseorang berada di belakangnya. Zenitsu dengan cepat menyerang Obi dalam mode tidurnya. Inosuke yang kagum dengan keahliannya, berharap Zenitsu untuk tidur selamanya.
Pedang Zenitsu berhasil sampai ke gua tersebut berkat bantuan para tikus. Suma dan Makio mempertanyakan identitas Zenitsu.
Obi dibiarkan kagum dengan kecepatan Zenitsu. Ia menyadari adanya dua suara yang berisik. Suara itu berasal dari Zenitsu dan satunya lagi berasal dari langit-langit gua itu. Langit-langit gua itu meledak dan hancur.
Obi tak percaya ada orang yang bisa membuat lubang dari atas. Terlihat siluet dari kejauhan. Tengen langsung mengacungkan pedangnya dan mengatur pernapasannya.
Obi menyadari bahwa Tengen adalah seorang pilar. Dalam hitungan detik, Tengen membabi buta menyerang Obi itu. Makio berbalik dan memanggil Tengen. Tengen meminta maaf akan keterlambatan dirinya. Tengen mengatakan bahwa waktunya memberikan pertunjukan yang elok.
Begitulah kelanjutan dari Kimetsu no Yaiba Season 2 ini. Kini, Tengen berhasil menemui ketiga istrinya. Pertarungan masih belum selesai dan akan berlanjut. Tunggu untuk kelanjutannya, semoga terhibur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H