Kembali ke stasiun luar angkasa. 22 tahun setelah proses pembatuan, panel surya hampir rusak dan Rei tidak punya bahan bakar untuk memperbaikinya. Bukan hanya panel surya, melainkan komputer juga tak berfungsi. Kondisi ISS benar-benar sangat rusak. Tapi, Rei tidak putus asa dan menyerah. Dirinya kembali semangat dan mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.
Saat lokasi lebih tinggi dari ISS, satelit buatan manusia masih bisa memutari bumi dengan baik dan jumlahnya sekarang ada sekitar puluhan ribu. Dari perspektif Rei, satelit-satelit itu bisa menjadi bahan yang berguna bagi ISS. Sesaat kemudian, radar besar berhasil dibuat. Rei mulai mencari keberadaan satelit.
Pesawat luar angkasa Reigelion yang sudah diupgrade, kini bisa memulai kendali otomatis. Rei memerintahkan mengambil satelit-satelit itu. 25 tahun setelah proses pembatuan, 100 ton bahan didapatkan. Jika masih ada yang hilang, Rei akan membuat di pabrik komet Maho. Ada banyak komponen yang bisa didapatkan dari pabrik itu.
38 tahun setelah proses pembatuan, Rei mengalami hal aneh pada otaknya dan kehilangan 40% fungsinya. Hal itu sudah bisa Rei atasi dengan mengupgrade lagi otak elektroniknya.
42 tahun setelah proses pembatuan. Akhirnya Rei bisa tenang, namun sebentar lagi akan ada kekhawatiran. Rei bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah Byakuya tahu bahwa ISS dan Rei masih baik-baik saja. Rei sampai sekarang, masih belum mendapatkan dari Byakuya. Terbesit di pikiran Rei tentang Byakuya yang tidak tahu Rei masih berada di ISS. Rei memutuskan untuk mengirimkan sinyal pada Byakuya.
Terlihat seseorang yang sedang mencari sesuatu di sungai. Wajah ceria dan tampan Byakuya lenyap ditelan usianya. Byakuya yang sedang mencari sesuatu, merasa tubuhnya sudah mencapai batas. Tapi dirinya terus berusaha melewati sedikit batasnya.
Dari luar angkasa sana, Rei memasang lampu besar di ISS. Lampu besar itu akan membutuhkan banyak aliran listrik. Setiap kali melewati langit malam, lampunya akan menyala dan terlihat jelas dari permukaan bumi. Rei memulai kedipan cahaya pertama.
Byakuya terbaring tak sanggup untuk bergerak. Dirinya benar-benar sudah sampai di titik terakhir. Setengah dari tubuhnya tenggelam. Permukaan air yang memantulkan pemandangan luar angkasa membuat Byakuya tidak keberatan jika tidak kembali ke luar sana. Byakuya menyebutkan nama anaknya, Senku.
Sontak, Byakuya melihat cahaya yang lebih terang dibandingkan yang lainnya dari pantulan air itu. Byakuya mengetahui itu berasal dari ISS dan tindakan itu dilakukan oleh Rei. Byakuya tak kuat membendung air matanya.Â
Rei bertanya-tanya pada dirinya. Apakah Byakuya melihat cahayanya, apa Byakuya akan berpikir "aku bisa melihatmu dari sini?". Rei tidak tahu, tapi suatu hari nanti Byakuya pasti akan menemukannya dan mengingat lagi. Rei, ISS dan luar angkasa. Jadi, mulai hari itu dan seterusnya, saat benda ini melewati langit malam Tokyo, lampunya akan menyala.
Malam itu, cahaya berkat lampu besar dari ISS terlihat jelas. Cahaya itu bagaikan salam perpisahan Rei pada Byakuya dan rekan-rekannya. Batu nisan itu, kini terdapat bendera yang dibuat anak-anak itu.