Mohon tunggu...
Muhamad Alfin Afrizal
Muhamad Alfin Afrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - autophile.

menulis apa yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manga Dr. Stone Reboot Byakuya, Chapter 7: Akhirnya Rei Bisa Melihat Byakuya

26 Juli 2021   09:00 Diperbarui: 26 Juli 2021   09:03 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar dari manga plus : Dr. Stone Reboot Byakuya

Kali ini, penulis akan menamatkan manga Dr. Stone Reboot : Byakuya. Tersisa 3 chapter lagi untuk diceritakan. Manga ini dipercepat karena penulis ingin melanjuti cerita dari manga Chainsaw Man.

Di chapter 6, diceritakan petualangan Rei mendapatkan komet Maho yang di mana terdapat kandungan air. Jika ingin membaca keseruan chapter sebelumnya, bisa diketik di kolom pencarian "Dr. Stone Reboot : Byakuya".

Manga Dr. Stone Reboot : Byakuya chapter 7

20 tahun setelah proses pembatuan, Rei terkadang terus menatap bumi, tempat Byakuya berada. Demi umat manusia, anaknya, teman-temannya, Byakuya mengikhlaskan mimpinya dan kembali ke bumi. 

Dari atas sana, Rei bisa melihat Jepang. Kini, seluruh Tokyo berubah menjadi hijau. Rei melihat sekitarnya, terlihat pulau yang dijadikan tujuan oleh Byakuya. Rei penasaran apakah Byakuya berhasil sampai dengan selamat atau tidak.

Pulau itu terdapat pohon besar. Byakuya berhasil singgah di pulau itu. Ia mengalami penuaan, memang sudah sewajarnya. Ada beberapa anak kecil bertanya pada Byakuya, apakah dirinya datang untuk menemui bibi Lillian. Terdapat beberapa batu nisan dan salah satu batu nisan berlambang L dengan botol di bawahnya.

Salah satu anak kecil mirip dengan Darya menanyakan tentang kedatangan Byakuya yang datang dari luar angkasa. Byakuya mengatakan, ada rumah luar biasa yang dibangun manusia di luar angkasa dan robot yang ia buat. Anak-anak itu takjub dengan usaha Byakuya.

Byakuya menganggap Rei sudah mati. Sebab Byakuya meninggalkannya, Rei terbakar atmosfer bumi dan menjadi abu. Seandainya Byakuya tahu, Rei berusaha keras mencegah peristiwa itu. Anak kecil yang mirip dengan Shamil memperlihatkan bendera yang anak-anak itu buat. Bendera itu berlambangkan roket dan ISS.

Byakuya izin pamit untuk kerja kepada anak-anak itu. Anak-anak itu meminta tolong untuk menangkapkan ikan untuk mereka. Byakuya mengatakan, umat manusia akan bangkit kembali suatu hari nanti dan pergi keluar angkasa. Agar peradaban baru punya garis start yang lebih mudah, dibutuhkan bahan-bahan langka. Jadi, Byakuya perlu mencarinya demi masa depan.

Byakuya mengambil botol itu dan mengatakan, itu adalah misi bagi manusia yang pergi dan kembali dari luar angkasa.

Kembali ke stasiun luar angkasa. 22 tahun setelah proses pembatuan, panel surya hampir rusak dan Rei tidak punya bahan bakar untuk memperbaikinya. Bukan hanya panel surya, melainkan komputer juga tak berfungsi. Kondisi ISS benar-benar sangat rusak. Tapi, Rei tidak putus asa dan menyerah. Dirinya kembali semangat dan mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.

Saat lokasi lebih tinggi dari ISS, satelit buatan manusia masih bisa memutari bumi dengan baik dan jumlahnya sekarang ada sekitar puluhan ribu. Dari perspektif Rei, satelit-satelit itu bisa menjadi bahan yang berguna bagi ISS. Sesaat kemudian, radar besar berhasil dibuat. Rei mulai mencari keberadaan satelit.

Pesawat luar angkasa Reigelion yang sudah diupgrade, kini bisa memulai kendali otomatis. Rei memerintahkan mengambil satelit-satelit itu. 25 tahun setelah proses pembatuan, 100 ton bahan didapatkan. Jika masih ada yang hilang, Rei akan membuat di pabrik komet Maho. Ada banyak komponen yang bisa didapatkan dari pabrik itu.

38 tahun setelah proses pembatuan, Rei mengalami hal aneh pada otaknya dan kehilangan 40% fungsinya. Hal itu sudah bisa Rei atasi dengan mengupgrade lagi otak elektroniknya.

42 tahun setelah proses pembatuan. Akhirnya Rei bisa tenang, namun sebentar lagi akan ada kekhawatiran. Rei bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah Byakuya tahu bahwa ISS dan Rei masih baik-baik saja. Rei sampai sekarang, masih belum mendapatkan dari Byakuya. Terbesit di pikiran Rei tentang Byakuya yang tidak tahu Rei masih berada di ISS. Rei memutuskan untuk mengirimkan sinyal pada Byakuya.

Terlihat seseorang yang sedang mencari sesuatu di sungai. Wajah ceria dan tampan Byakuya lenyap ditelan usianya. Byakuya yang sedang mencari sesuatu, merasa tubuhnya sudah mencapai batas. Tapi dirinya terus berusaha melewati sedikit batasnya.

Dari luar angkasa sana, Rei memasang lampu besar di ISS. Lampu besar itu akan membutuhkan banyak aliran listrik. Setiap kali melewati langit malam, lampunya akan menyala dan terlihat jelas dari permukaan bumi. Rei memulai kedipan cahaya pertama.

Byakuya terbaring tak sanggup untuk bergerak. Dirinya benar-benar sudah sampai di titik terakhir. Setengah dari tubuhnya tenggelam. Permukaan air yang memantulkan pemandangan luar angkasa membuat Byakuya tidak keberatan jika tidak kembali ke luar sana. Byakuya menyebutkan nama anaknya, Senku.

Sontak, Byakuya melihat cahaya yang lebih terang dibandingkan yang lainnya dari pantulan air itu. Byakuya mengetahui itu berasal dari ISS dan tindakan itu dilakukan oleh Rei. Byakuya tak kuat membendung air matanya. 

Rei bertanya-tanya pada dirinya. Apakah Byakuya melihat cahayanya, apa Byakuya akan berpikir "aku bisa melihatmu dari sini?". Rei tidak tahu, tapi suatu hari nanti Byakuya pasti akan menemukannya dan mengingat lagi. Rei, ISS dan luar angkasa. Jadi, mulai hari itu dan seterusnya, saat benda ini melewati langit malam Tokyo, lampunya akan menyala.

Malam itu, cahaya berkat lampu besar dari ISS terlihat jelas. Cahaya itu bagaikan salam perpisahan Rei pada Byakuya dan rekan-rekannya. Batu nisan itu, kini terdapat bendera yang dibuat anak-anak itu.

Begitulah chapter 7 dari manga Dr. Stone Reboot : Byakuya. Rei akhirnya bisa melihat Byakuya dan bisa dikatakan itu salam perpisahan mereka. Jujur, penulis hampir mengeluarkan air mata karena perpisahan mereka. Tunggu chapter berikutnya. Semoga terhibur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun