Mohon tunggu...
Muhamad Alfin Afrizal
Muhamad Alfin Afrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - autophile.

menulis apa yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anime Re-Main Episode 2: Aku Bukan Anak Genius

13 Juli 2021   09:40 Diperbarui: 28 Juli 2021   19:42 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka diperlihatkan kolam renang oleh Jojima. Kolam itu ditutupi tikar besar diatasnya untuk mengawetkan panas. Setelah banyak hal yang dijelaskan oleh Jojima, lalu Jojima mengatakan kalau klub itu sudah bubar sekitar 10 tahun yang lalu. Jadi, Jojima lah yang menghidupkan klub itu kembali. 

Jojima menceritakan perjuangannya mencari anggota. Semuanya menolak. Meski ada 7 anggota yang bergabung, mereka tak termotivasi dan langsung menyerah. Dikarenakan tak bisa bertanding, Jojima berlatih sendiri, membersihkan kolam itu sendiri. Mereka semua terkejut. Jojima percaya pasti akan ada anggota yang bergabung. 

Disana ada papan tulis yang bertuliskan, "semoga aku bisa mengumpulkan 7 orang". Minato langsung mengatakan kalau Jojima adalah kaptennya dan ia adalah satu-satunya senior. Polo air membutuhkan 7 orang dan jumlah mereka sekarang hanya berlima. Minato mengeluh, berarti ia harus bekerja sambilan untuk membayar 22 ribu yen kepada Chinu.

Sontak terdengar teriakan seseorang. Datang seorang dengan rambut mohawk berwarna merah. Ia adalah Takekazu Ejiri, yang ingin bergabung dengan klub polo air. Tanpa basa-basi, Ejiri mempunyai permintaan kepada Jojima. Dirinya ingin menjadi kiper. Tapi, yang mengisi posisi kiper adalah Jojima sendiri. 

Mereka berdebat untuk menentukan siapa yang akan menjadi kiper. Dan akhirnya, diputuskan dengan pertandingan antara Jojima dengan Ejiri. Eitaro mengatakan apakah dirinya pernah bermain polo air. Ejiri hanya menjawab kalau berbakat tidak bermasalah.

Eitaro membentaknya untuk tidak meremehkan polo air. Dan Eitaro memutuskan untuk bertanding saja dengan Minato sebagai penembak. Eitaro menyuruh Jojima untuk menghajar dan memberitahu seberapa hebatnya Jojima.

Jojima yang sudah bersiap sedang melalukan pemanasan. Eitaro merasa tubuh Jojima cukup bagus. Lalu keluar Ejiri keluar dari ruang ganti dan protes kenapa harus mengenakan penutup kepala. Eitaro, Yushiharu dan Yutaka melihat ke arah Ejiri. Tubuhnya yang bagus membuat mereka kagum.

Sebelumnya Ejiri adalah pemain bisbol. Lalu, keluar Minato sambil mengenakan penutup kepala. Tubuh Minato kelihatan kurus berbeda dengan sebelumnya. Minato setelah mengenakan itu ia berharap bisa mengingat tentang polo air. Minato langsung berlalri dan melompat ke kolam. Ia menatap ke langit yang memancarkan cahaya matahari dan merasakan kedinginan.

Minato yang memegang bola merasa bolanya lebih besar dan keras dari dugaannya. Eitaro berpikir meskipun tubuh Minato tidak bagus, tetapi Minato pasti bisa melemparkan bola yang bagus. Lemparan pertama dilambungkan kepada Ejiri tidak terlalu bagus. Lemparannya sama sekali tidak mengenai Ejiri atau masuk ke dalam gawang.

Minato kebingungan cara untuk melempar bolanya. Karena kakinya tidak bisa menginjak dan tidak bisa mengerahkan kekuatannya. Jojima mengatakan untuk melompat dengan menginjak air. Meskipun melanggar aturan, Jojima menyarankan untuk melempar dengan kedua tangannya.

Eitaro meniup peluit dan Minato langsung melambungkan bola itu. Yutaka memuji itu lemparan yang bagus. Kaki yang tidak menginjak ke keramik kolam, dengan mudahnya Jojima melompat dan menangkap bola itu. Ejiri merasa terkejut, begitupun dengan yang lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun