Mohon tunggu...
Alfina Budianggraini
Alfina Budianggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi Sekolah Vokasi IPB

Hallo, saya Alfina B

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyebab Banjir di Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi!

26 Maret 2021   20:48 Diperbarui: 30 Maret 2021   01:16 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumen pribadi) Bajir yang terjadi di Pondok Gede Permai dan Pondok Mitra Lestari. 

Tidak ada satu pun negara di dunia yang tidak mengalami dampak perubahan iklim. Dampak perubahan iklim telah dirasakan hampir seluruh negara di dunia dan telah berdampak buruk bagi kehidupan. Hal tersebut sesuai dengan SDGs nomor 13 yaitu penanganan perubahan iklim serta mengambil Tindakan Cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya. Salah satu perubahan iklim yang seringkali terjadi yaitu bencana banjir.

Kota Bekasi merupakan kota yang selalu dilanda banjir setiap tahunnya. Yang paling parah terjadi adalah banjir di kecamatan Jatiasih Kota Bekasi. Pondok Mitra Lestari merupakan salah satu kawasan yang terkena banjir.

Indah Sulistyaningrum (19) salah satu korban banjir di Pondok Mitra Lestari menuturkan bahwa banjir sudah terjadi selama 2 kali . Banjir tersebut terjadi pada tanggal 19 dan 20 Februari 2021.

Banjir menyebabkan seluruh perabotan dirumahnya menjadi rusak dan ia mengalami kerugian yang besar. Mobilnya juga tidak dapat diselamatkan karena banjir yang tidak kunjung surut. Hal tersebut membuat ia dan keluarganya mengungsi ke dataran lebih tinggi .

Curah Hujan yang tinggi menjadi salah satu faktor penyebab banjir di pemukiman Pondok Mitra Lestari dan Pondok Gede Permai . Meluapnya air kali dan infrakstruktur dari pemukiman tersebut juga menjadi salah satu penyebab banjir . Indah (19) menuturkan bahwa tanggul di Pondok Mitra Lestari kerap kali jebol jika intensitas air naik dan air kali sudah sangat meluap.

Banjir yang menyebabkan Indah (19) dan keluarganya hampir kehilangan seluruh hartanya yaitu terjadi saat banjir 2020 tahun lalu. Rumahnya hanya 1 lantai dan banjir menenggelamkan rumahnya hingga mencapai genteng. Ia mengantisipasi banjir dengan cara menaruh perabotannya diatas kasur yang sudah ia naikkan di atas kursi. Tapi hal tersebut tidak menjadi opsi yang baik, karena rumahnya sudah tertutup oleh banjir. Bahkan gentengnya pun sudah tidak dapat terlihat karena sudah tenggelam akibat banjir tahun 2020.

" Tahun lalu hampir semua barangku terbawa arus banjir dan seluruh perabotan serta barang elektronik seperti laptop dan hp sudah tidak dapat diselamatkan" tutur Indah (19) saat diwawancarai di kediamannya, Sabtu (6/3/2021)

Bukan hanya Komplek Pondok Mitra Lestari, tetapi banjir juga terjadi Pondok Gede Permai. Banjir cukup terbilang parah dan menyebabkan kerugian yang besar bagi para penduduknya.

Gugus Cahaya Pangestu (19) salah satu korban banjir di Pondok Gede permai menuturkan bahwa banjir terjadi setiap tahunnya. Pada tahun 2021 banjir terjadi selama 2 hari berturut-turut yaitu pada tanggal 19-20 Februari 2021 juga. Gugus (19) menuturkan bahwa tanggul di Pondok Gede Permai kerap kali jebol jika intensitas air naik dan kali sudah meluap.

Banjir pada tahun 2021 diawali dengan rusaknya tanggul penahan air di salah satu titik perumahan pada tanggal 15 februari. Tanggul penahan air rusak dan miring sepanjang kurang lebih 60 meter.

Selanjutnya, pada tanggal 19 februari dini hari, Jabodetabek khususnya Bogor dilanda hujan cukup deras. Sungai di Pondok Gede Permai merupakan sungai yang didalamnya terdapat titik pertemuan antara Sungai Cikeas dan Cileungsi, yang mana 2 sungai ini berhulu di daerah Bogor. Curah Hujan yang tinggi tanggal 19 tersebut menyebabkan debit air di kedua sungai meningkat drastis. Hal tersebut menyebabkan melaupnya air dan mengenai perumahan.

Saat banjir berlangsung, Gugus (19) dan keluarganya menetap di lantai dua rumahnya dengan kondisi mati listrik. Ia dan keluarganya harus berbagi tempat dengan barang-barang yang pindahkan dari lantai satu ke lantai dua.

Ketinggian banjir di rumah Gugus saat itu setinggi perut orang dewasa pada tanggal 19, dan tanggal 20 setinggi leher orang dewasa ,tetapi ketinggian banjir di perumahan Pondok Gede Permai berbeda-beda. Banjir menggenangi perumahan kurang lebih 6-8 jam.

Ketika air sudah cukup surut di dalam rumah, Keluarga Gugus terbiasa membersihkan lumpur yang ada di dalam rumah. Hal tersebut dilakukan agar lumpur mudah dibersihkan karena lumpur masih bercampur dengan air.

Jika ditanya siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini, menurut Gugus (19) semua pihak terlibat. Mulai dari Pemkot Bekasi, Pemprov Jabar, hingga dinas-dinas terkait.

Kesimpulannya, penyebab terjadinya banjir di pemukiman kedua narasumber kurang lebih sama. Perubahan iklim membuat curah hujan yang tinggi, dan meluapnya air kali membuat tanggul jebol. Pemukiman di kedua narasumber juga berada didataran rendah dan berada di samping air kali.

Hal inilah menjadi isu yang membutuhkan penangan yang lebih baik lagi kedepannya.Banjir merupakan masalah yang harus diselesaikan dan diberi solusi yang baik. Banjir yang terjadi di Kota Bekasi ini berkaitan dengan SDGs nomor 13. Menargetkan penanganan perubahan iklim serta penguatan ketahahanan dan kapasitas adaptasi terhadap bencana alam kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun