Mohon tunggu...
Alfina Febrianti
Alfina Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lengger Ratu Jaipong

6 April 2023   14:11 Diperbarui: 6 April 2023   14:18 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat Sari didiagnosis dengan kanker, Adi merasa sangat sedih dan tidak tahu harus berbuat apa. Namun, Sari tetap memperjuangkan impian dan kecintannya pada tari Jaipong, meskipun dalam kondisi sakit. Dia terus mengajar dan berlatih tari, meskipun tubuhnya semakin lemah.

Suatu hari, Sari menyaksikan seorang muridnya yang sedang berlatih tari dengan semangat dan antusias. Gadis itu menari dengan penuh semangat, dan tiba-tiba Sari merasa terinspirasi.

Sari memberi muridnya sebuah ide untuk membuat sebuah tarian baru yang diilhami dari tari Jaipong. Tarian ini akan menjadi kombinasi antara gerakan-gerakan tradisional dengan unsur-unsur modern yang lebih segar dan dinamis. Sari dan muridnya bekerja sama dengan penuh semangat dan antusiasme, dan akhirnya mereka berhasil menciptakan sebuah tarian baru yang indah dan mengagumkan.

Tarian baru yang diciptakan oleh Sari dan muridnya tersebut akhirnya dipentaskan di berbagai tempat di Indonesia. Mereka mendapat sambutan yang sangat positif dari penonton dan kritikus tari. Banyak orang yang terkesan dengan keindahan tarian baru ini dan banyak juga yang mulai mengenal dan mencintai tari Jaipong.

Sari sangat bahagia karena impian dan tekadnya untuk mempertahankan kecintaannya pada tari Jaipong akhirnya terwujud. Ia merasa bahwa apa yang ia lakukan telah membuka mata orang-orang terhadap keindahan seni tari tradisional.

Namun, kesehatan Sari semakin memburuk. Ia tidak dapat berlatih tari lagi dan harus terbaring di tempat tidur sepanjang hari. Adi selalu menemani dan merawatnya, ia tidak pernah lelah menjaga dan memberikan kebahagiaan pada Sari. Adi juga selalu mendukung Sari dalam segala hal, termasuk dalam menjaga impian dan tekadnya untuk mempertahankan kecintaannya pada tari Jaipong.

Suatu malam, Sari memanggil Adi dan berkata, "Adi, aku merasa bahwa ini adalah saat yang tepat untuk meninggalkan dunia ini. Aku merasa bahagia karena telah melakukan apa yang aku cintai dan meraih impianku. Aku tahu bahwa kau akan selalu mengingatku dan akan terus memperjuangkan kecintaan kita pada tari Jaipong."

Adi sangat sedih mendengar kata-kata Sari. Ia tidak ingin kehilangan Sari, tetapi ia juga merasa lega karena Sari telah memperoleh kebahagiaan dan meraih impiannya. Adi memeluk Sari dengan erat dan berkata, "Aku akan selalu mengingatmu dan akan terus memperjuangkan kecintaan kita pada tari Jaipong. Selamat jalan, Sari."

Sari meninggalkan dunia dengan tenang dan bahagia, mengetahui bahwa kecintaannya pada tari Jaipong telah membawa kebahagiaan dan keindahan bagi banyak orang. Adi melanjutkan perjuangan Sari untuk mempertahankan dan mengembangkan seni tari Jaipong. Ia membuka sekolah tari dan mengajarkan seni tari ini kepada anak-anak muda di kampung halamannya.

Akhirnya, tari Jaipong kembali populer dan diakui sebagai seni tari yang indah dan bernilai tinggi. Adi merasa bangga dan bahagia bahwa ia telah meneruskan tekad dan impian Sari. Ia merasa bahwa kecintaan mereka pada tari Jaipong telah menghasilkan karya yang indah dan membawa kebahagiaan bagi banyak orang. Impian Sari terwujud dan cintanya pada tari Jaipong tetap hidup dan berkembang, terus diperjuangkan oleh Adi dan generasi muda di kampung halaman mereka.

Berkat upaya Adi dan para muridnya, tari Jaipong semakin dikenal di seluruh Indonesia dan bahkan mancanegara. Mereka sering diundang untuk tampil di acara-acara besar dan menjadi perwakilan seni budaya Indonesia di luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun