Mohon tunggu...
Alfi Lailatul Qodriyah
Alfi Lailatul Qodriyah Mohon Tunggu... Guru - Magister Pendidikan Biologi UNJ 2021

Mahasiswi Program Studi Magister Pendidikan Biologi (S2) - Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Argument-Driven Inquiry (ADI) untuk Menunjang Keterampilan Pembelajaran Abad-21

28 Desember 2021   10:46 Diperbarui: 28 Desember 2021   11:05 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Produksi Argumen Tentatif

Tahap ini terdiri dari proses instruksi guru terhadap peserta didik untuk menyusun argumen. Peserta didik dalam kelompok diberikan kebebasan untuk berargumentasi dan mencari informasi-informasi tambahan dengan menggunakan internet ataupun sumber literatur lainnya. Proses ini akan membantu peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam mengembangkan informasi atau pengetahuan dasar masing-masing terkait dengan data apa saja yang boleh mereka gunakan, mana sumber yang berlaku valid dan meyakinkan yang dapat mereka gunakan untuk mendunkung argumen mereka. Argumen peserta didik dalam kelompok ini dapat dituliskan pada sebuah lembar kerja yang disediakan atau dalam bentuk poster.

4. Sesi Argumentasi

Tahap ini dilaksanakan setelah peserta didik selesai berdiskusi, dan mencari beberapa informasi tambahan untuk menambahkan dan menyempurnakan argumentasi yang telah dibuat. Pada tahap ini membuat guru mempunyai peran sebagai moderator. Peserta didik dari masing-masing kelompok memiliki kesempatan untuk menjelaskan argumentasi yang sudah dibuat, memberikan usulan, dukungan, kritis maupun dugaan atau penjelasan lainnya. Peserta didik yang berassal dari kelompok-kelompok kecil yang lain saling berbagi argumen, mendukung maupun menyanggah argumen kelompok lain untuk menentukan klaim mana yang paling bisa diterima atau yang paling valid. Selain itu, peserta didik juga bisa memberikan perbaikan pada klaim untuk agar klaim tersebut menjadi lebih valid.

5. Diskusi Reflektif Eksplisit

Tahap selanjutnya adalah tahap diskusi reflektif eksplisit, di mana peran guru adalah menstimulus peserta didik untuk mengkesplor argumen yang mereka miliki. Argumentasi tersebut diharapkan dapat dilibatkan atau diikutkan ke dalam sebuah proses penyelidikan penyelidikan. Tujuannya adalah untuk membuktikan kebenaran atau kesesuaian argumentasi yang telah dibuat dengan masalah yang ada.

6. Pembuatan Laporan Penyelidikan

Tahap ini berisikan aktivitas di mana peserta didik menyusun sebuah laporan penyelidikan atau laporan investigasi. Masing-masing kelompok kemudian akan mengumpulkan laporan tersebut. Laporan yang dikumpulkan merupakan laporan kasar atau laporan sementara yang berisi tujuan, metode dan hasil penyelidikan.

Laporan investigasi yang dimaksud harus menjawab tiga pertanyaan berikut ini

  • Apa yang Anda coba jelaskan atau apa yang Anda cari tahu dan mengapa?
  • Bagaimanakah cara Anda menyelesaikan hal ini? Mengapa Anda memilih penyelidikan dengan cara ini?
  • Apa argumen Anda terkait permasalahan atau fenomena tersebut?

7. Double Blind Peer Review

Pada tahap ini, dilakukan sebuah peninjauan terhadap laporan yang sudah disusun pada tahap sebelumnya. Peninjauan dilakukan secara berpasangan. Laporan akan diberi label dengan nomor yang ditetapkan. Jumlah salinan sesuai dengan jumlah anggota tim peninjau. Tim peninjau akan membaca laporan investigasi dan berkolaborasi dalam melengkapi lembar peer review. Peninjau harus mengidentifikasi kekurangan dalam laporan dan membuat saran untuk perbaikan pada lembar peer review. Semua komentar dan koreksi juga harus dikonsolidasikan ke dalam satu salinan laporan investigasi. Sebelum setiap sesi peer review, instruktur akan menyoroti konsep-konsep kunci yang harus dibahas di masing-masing dari tiga bagian laporan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun