Kepenghuluan Adalah sistem Pemerintahan Islam warisan Islamisasi Nusantara
Oleh: Andin Alfianoor Ansyarullah Naim
Tulisan ini saya buat sebenarnya hanya untuk meramaikan saja dengan terbitnya bukunya kuru, meski saya sendiri tidak percaya tulisan ini akan dibaca banyak orang, karena jujur saja saya belum membaca bukunya kuru yang membuat saya tidak bisa mengkritisi apapun dari buku tersebut, dan juga saya yakin bukunya sulit untuk dibeli karena berharga dolar. Tapi saya mendengarkan dengan seksama sedikit pengantar dari kuru sendiri di sebuah canel youtube mengenai bukunya.
Yang menarik sebenarnya adalah respon kita mengenai buku kuru tersebut, wilayah Asia tenggara yang Indonesia ada didalamnya adalah sebagai sebuah wilayah dimana stabilitas islam hadir jauh belakangan setelah serangan terhadap bagdad,Â
Kesultanan-kesultanan Islam Nusantara pernah kuat sejajar dengan dan menjadi lawan tanding bagi kekuatan kolonial sebelum akhirnya terkalahkan. Seperti dikatakan Kuru  Asia tenggara lebih belakangan di islamkan dan lebih awal di dijajah daripada daerah lain, maka melihat islamisasi Nusantara adalah sesuatu yang patut untuk ditawarkan.
Disaat yang nan jauh di timur tengah sana Ottonam Turki malah sedang menjelma menjadi sebuah impreum besar, kerajaan safawi di Iran mulai menampakkan stabilitas politiknya, kesultanan Mughal di India yang megah luar biasa, maka apakah menjamurnya Kesultanan yang di Nusantara bisa disejajarkan dengan mereka di timur tengah?Â
kita begitu tertarik dengan apa yang menyebabkan islam menjadi mundur didunia islam timur tengah, bagaimanapun islam telah mendapati bulan madunya di Nusantara dengan kecermelangan penyebarannya dan stabilitasnya dalam politik, budaya, ekonomi dan sebagainya, dengan ratusan kesultanan dan lokal politik berbasis islam disebuah kepulauan yang sangat jauh dari pusat peradapan islam di timur tengah dan afrika utara, yang terjadi justru ratusan tahun setelah masa kemunduran tersebut.Â
Apakah islam yang hadir di Nusantara adalah "islam yang mundur " ? ini jadi pertanyaan manis asam asin bagi kita yang berharap islam menjadi masa depan di Nusantara selama-lamanya. Apakah kemunduran ilmu pengetahuan di dunia Islam di timur tengah bisa-bisa dihubungkan dengan dunia baru Islam di Nusantara?
Islam harus diakui telah memberikan revolusi baru bagi nusantara, penyebaran islam disebuah kepulauan yang maha luas ini adalah sebuah keajaiban, dengan keadaan geografi yang berlawanan dari daratan, maka sebuah konsolodasi apapun yang melewati antar lautan akan tetap menjadi sebuah kekaguman, Nusantara adalah dimana lautan menjadi halaman depan dan ruang utama yang penuh tantangan, yang merupakan sebuah anugerah tersendiri,Â
Islam menjadi cahaya baru yang menyinari nusantara, dan membangun akar politik baru yang muncul dalam berbagai kesultanan dan kebudayaan di Nusantara yang seiring waktu berinteraksi dengan dinamis terhadap gerakan kolonialisme. Jika kecermelangan dunia ilmu pengetahuan melompat ke dunia barat, maka di Asia tenggara lah titik awal pertarungan sebenarnya dalam meraih sumber daya.
Diskusi bagaimana Islam tersebar di Nusantara dan kemudian mentabilkan posisinya secara politik dalam banyak simpul-simpul politik di berbagai kesultanan islam di Nusantara adalah krusial sebelum memulai diskusi lainnya. Banyak teori yang muncul mengenai bagaimana islam tersebar di Nunsatara, khususnya pulau Jawa, Kalimantan dan Kepulauan di Indonesia timur, namun menurut penulis belum ada yang melihat secara teknis bagaimana Islam itu dihadirkan dalam ruang wacana politik dan pemerintahan di berbagai kesultanan sebagai bukti nyata Islam itu hadir dan dipertahankan dan dikembangkan sedemikan rupa secara uniknya di berbagai daerah yang begitu beragam di seluruh Nusantara.