Mohon tunggu...
Alfief fajar
Alfief fajar Mohon Tunggu... Animator - Pelajar SMA

XII MIPA 6

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalian Menjaga Kami, Kami Menjaga Kalian

27 Februari 2020   00:53 Diperbarui: 27 Februari 2020   00:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu kami habiskan untuk saling bercerita tentang kehidupan masing -- masing, sampai kami tertidur. Esoknya kami mulai menjalankan rencana kami yaitu untuk praktek survival, dimulai dari membuat bivack dan lainnya. Pada hari itu juga kami menghabiskan waktu untuk membersihkan hutan tersebut dari sampah -- sampah dari orang yang tidak bertanggung jawab. Dan dilihat dari banyaknya sampah sepertinya sudah sering tempat ini digunakan oleh orang -- orang untuk melakukan hal -- hal yang melanggar.

Hari minggu yang rencana awal adalah waktu kita pulang, tanpa disangka dari pagi sudah turun hujan yang cukup deras. Padahal hari sebelumnya masih sangat cerah tanpa ada tanda -- tanda akan turun hujan. Akhirnya kami menghabiskan waktu seharian di dalam tenda. Dan berencana untuk pulang pada sore hari. Hujan sudah mulai reda kami membereskan barang -- barang dan kemudian berkemas. Kami mulai melakukan perjalanan pulang menuju perumahan warga dan akan menelpon jemputan kami disana.

Pada awal perjalanan kami tidak merasakan hal aneh apapun, kami masih bisa melihat jalur dengan jelas. Tetapi hal aneh mulai dirasakan oleh Bintang.

"hei kalian sadar ga sih, perjalanan pulang berasa lebih lama dibanding berangkat kemaren?" tanya Bintang pada teman -- temannya .
Sambil melihat jam saya menjawab " iya sih perjalanan berangkat kita jalan 2 jam itu dari perkampungan sampe lokasi kita camping".

Pada saat itu Leo mulai panik, "kenapa bisa gitu? Jalurnya bener kan kesini? Daritadi ga liat jalur lain kan? Cuma ada satu jalur aja kan?"
Iwan dengan mencoba tenang menjawab "harusnya bener sih, kalian denger kan suara aliran sungai ini? Selama berangkat dijalur kita denger suara aliran sungai kan? Berarti kita di jalur yang benerr"

"ya saya denger, semoga aja emang ini jalurnyaa" jawab Bintang.
Mendengar jawaban Iwan semua seperti mendapat energi tambahan, mereka kembali bersemangat untuk melanjutkan perjalanan. Waktu terus berlanjut sekitar 2 jam.

"kenapa sih udah jalan selama ini masih ga nyampe -- nyampe" Leo berbicara sambil mencari tempat untuk duduk.

"iya nih kayanya kita tersesat, suara aliran sungai yang tadi aja jadi ga kedengeran, kayanya malah makin jauh dari jalan keluar" kata Bintang yang kemudian ikut duduk.

" iya nih gara -- gara kamu Wan, gara -- gara denger omongan kamu kita jadi tersesat gini." Rasa kesal Leo karena sudah merasa lelah.

" udahlah sama -- sama cape ini, bukan kamu aja yang cape, aku juga cape" balas Iwan.

Saya hanya bisa diam karena sudah lelah dan hanya mendengar perdebatan mereka. Tapi semakin lama perdebatan mereka semakin membuat pusing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun