Jiwa yang tertutup keteledoran, menyebabkan kebaikan jadi sulit hingga padanya. Tetapi menunaikan shalat seperti bersama dengan syarat dan rukunnya, dan menjaga sunnah dan khusyu di dalamnya, insya Allah dapat memerankan penyembuh paling ampuh dari kelalaian ini, mensucikan jiwa dari noda-nodanya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang memelihara shalat-shalat wajib, maka ia tidak dapat dianggap sebagai orang-orang yang lalai".
4. Shalat Sebagai Solusi Problematika Hidup
Telah menjadi prilaku alami seseorang ketika dia terserang musibah, dia dapat mengusut penyelesaian demi mengakhiri problemnya. Maka tidak ada jalan yang lebih manjur dan lebih hebat dari shalat.
Shalat merupakan penyelesaian terunggul saat menentang beraneka bentuk cobaan hidup. Sebab tidak ada cara yang lebih baik dalam merekatkan diri seseorang bersama dengan Tuhannya selain bersama dengan shalat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda, "Keadaan paling lekat seorang hamba dengan Tuhannya yakni ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa". HR. Muslim
Inilah di pada Faedah shalat dhuhayang amat agung, mendekatkan hamba bersama dengan Dzat yang sungguh ia perlukan dalam menuntaskan problem hidupnya. Jadi, kita jangan melewatkan kesempatan permata ini.
Jangan hingga kita teledor di detik-detik ibadah kita. Jangan pula cepat-cepat dalam shalat kita, seperti tidak ada faedah padanya.
Shalat dapat menjadi jalan ajaib demi mendatangkan dukungan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Pada kisah Nabi Yunus Alaihissallam, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Maka kecuali seumpama dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia dapat selalu tinggal di perut ikan itu hingga hari berbangkit". Ash-Shaft/37:143-144
Sahabat Ibnu 'Abbas Radhiyallahu anhu menafsirkan "banyak mengingat Allah", yaitu, beliau termasuk orang-orang yang menunaikan shalat.