"Taylor Rule memberikan kerangka yang jelas untuk menentukan kebijakan moneter, sehingga mengurangi risiko kebijakan yang terlalu ketat atau longgar. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi," ujar Fadhil.
Sebagai contoh, pada awal 2023, ketika inflasi global meningkat akibat lonjakan harga energi, pendekatan Taylor Rule membantu Bank Indonesia menentukan kenaikan suku bunga yang moderat, sehingga inflasi terkendali tanpa terlalu membebani sektor riil.
Tantangan dalam Penerapan Taylor Rule
Meski efektif, penerapan Taylor Rule di Indonesia menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah data yang akurat dan real-time. Dalam kondisi ekonomi yang dinamis, keterlambatan data dapat mengurangi efektivitas kebijakan yang diambil. Selain itu, faktor eksternal seperti fluktuasi harga komoditas dunia dan tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga sering kali memengaruhi inflasi domestik.Â
"Taylor Rule harus diadaptasi dengan mempertimbangkan faktor-faktor spesifik negara, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia yang rentan terhadap tekanan eksternal," ungkap Faisal Rachman, ekonom Bank Mandiri.
Efek Kebijakan terhadap Ekonomi 2024
Dengan penerapan Taylor Rule, Bank Indonesia optimistis dapat menjaga inflasi dalam kisaran target 2--4% pada 2024. Kebijakan suku bunga yang terukur juga diharapkan mampu mendukung sektor riil, termasuk mendorong pertumbuhan kredit dan investasi.
Sektor usaha menyambut positif pendekatan ini. Rini, seorang pengusaha tekstil di Bandung, mengatakan bahwa stabilitas harga menjadi faktor penting untuk merencanakan produksi dan pengelolaan biaya. "Jika inflasi terkendali, kami bisa lebih fokus pada pengembangan usaha tanpa khawatir lonjakan harga bahan baku," ujarnya.
Kesimpulan
Taylor Rule telah membuktikan efektivitasnya dalam memberikan panduan kebijakan moneter yang konsisten dan berbasis data. Pada tahun 2024, pendekatan ini diharapkan terus menjadi landasan utama Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.Â
Dengan kombinasi antara pendekatan ilmiah dan fleksibilitas adaptasi terhadap dinamika global, kebijakan berbasis Taylor Rule berpotensi memberikan stabilitas makroekonomi yang diperlukan untuk memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H