Mohon tunggu...
Alfida Meliana
Alfida Meliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Contraview The Fed vs Pemerintah Federal Pasca Election

24 November 2024   13:18 Diperbarui: 24 November 2024   13:20 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semua perubahan kebijakan sedang terjadi. Apa dampak bersihnya? Dampak keseluruhan terhadap ekonomi pada waktu tertentu? Itu adalah sebuah proses ... yang selalu kami lalui dalam setiap pemerintahan," kata Jerome Powell pada pertemuan FOMC, 7 November 2024.

The Fed tetap mengharapkan laju inflasi segera stabil dan di bawah target 2 persen, meskipun saat ini masih bergerak turun mendekati 2 persen. Namun, akankah ke depannya bisa terkendali atau justru sebaliknya, laju inflasi kembali meningkat menjauh target, mengingat kebijakan pemerintahan Trump tersebut.

"Kalibrasi ulang lebih lanjut terhadap sikap kebijakan kami ini akan membantu menjaga kekuatan ekonomi dan pasar tenaga kerja, dan akan terus memungkinkan kemajuan lebih lanjut dalam mengatasi inflasi seiring kita bergerak menuju sikap yang lebih netral dari waktu ke waktu," kata Powell.

Kesimpulannya, bulan November 2024 ini membawa arah kebijakan baru pemerintah federal AS. Kebijakan fiskal dan moneter terkesan saling bertentangan dalam menjinakkan inflasi. Stabilitas moneter dan ekonomi berusaha dijaga oleh The Fed namun pemerintah terkesan mendorong laju inflasi kembali meningkat. Bahkan para ekonom yang disurvei oleh WSJ menilai kebijakan Presiden Trump akan memicu inflasi meningkat lebih tinggi daripada masa pemerintahan mantan Presiden Joe Biden.

Sentimen tersendiri antara kepada The Fed, Jerome Powell dan Trump yang saling mengawasi perumusan kebijakan 2 lembaga tersebut dan justru tidak berkolaborasi menjinakan inflasi. 16 peraih Nobel Ekonom memberi peringatan bahaya inflasi yang meningkat jika kebijakan moneter dan fiskal saling bertentangan. Kondisi ekonomi global kian tidak pasti melihat prospek ke depan dari perumusan kebijakan pemerintah dan bank sentral negeri Paman Sam tersebut. Berbagai bank sentral negara lainnya terutama negara berkembang, kian berhati-hati merumuskan kebijakan suku bunga dan menjaga laju inflasi masing-masing negaranya. Tujuan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi yang berusaha dijaga, membutuhkan perhitungan, wait and see, dan perumusan kebijakan yang tepat sesuai kebutuhan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun