Semantik menurut pendapat dari Barthes dapat dipahami sebagai proses tindakan penggabungan antara signifier dengan signified untuk menghasilkan seatu tanda atau symbol. Kedua bagian simbol saling bergantung dalam arti bahwa signifier diungkapkan dengan signified dan signified diungkapkan melalui signifier. Misalnya, kata "kucing". Ketika Anda mengintegrasikan signifier "kucing" dan signified "hewan berkaki empat yang mengeong ", maka bahasa simbol "kucing" ditampilkan. Proses ini disebut signification atau sistem signifikasi.
2. Denotation atau arti penunjukan dan Connotation atau makna tambahan
Denotation dan connotation merupakan dua istilah yang cukup untuk menggambarkan hubungan yang ada antar signifier denga signified. Denotation dan connotation juga menggambarkan perbedaan analitis dari dua jenis signified. Dua jenis signified tersebut ialah denotative signified dan connotative signified (Chandler, 2008). Dalam bukunya yang berjudul Elements of Semiology, Rolad Barthes membedakan denotation dan connotation menggunakan istilah "order of sifnification" yang merujuk pada pendapat Louis Hjelmslev.
Yang merupakan order of signification pertama adalah denotation. Tingkat ini memiliki sebuah signifier dan signified. Dalam arti tertentu, istilah denotation ini secara harfiah tetap dan idealnya memiliki arti kamus kata-kata yang disepakati secara universal. Connotation adalah urutan kedua dari order of signification. Connotation berisi perubahan makna kata secara asosiatif. Menurut Barthes, ini hanya berlaku pada tingkat teoritis. Tanda selalu meinggalkan jejak makna pada konteks sebelumnya sehingga menjadi sangat sulit untuk membatasi makna denotatifnya.
3. Metalanguage atau Myth atau Mitos