Mohon tunggu...
Alfi Badriawan
Alfi Badriawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Shiddiq dalam Aspek Kehidupan

23 Oktober 2017   05:33 Diperbarui: 30 September 2020   18:45 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika pembeli tertarik dan membeli jeruk dari pedagang B, maka pedagang B tersebut memberikan jeruk-jeruk yang masih segar dan memiliki rasa yang sangat manis.

Dan ketika pembeli mencoba jeruk yang dibeli dari pedagang B, ternyata jeruk yang diberikan kepada pembeli sama manisnya dengan tester yang ada pada pedagang B.

Disini si pembeli pun merasa puas atas apa yang ia dapatkan dari si pedagang B tersebut. 

Dengan kata lain, pembeli tersebut akan selalu membeli jeruk kepada pedagang B, karena berlaku shiddiq atau jujur dalam melakukan bisnisnya tersebut.

Bahkan karena sifat shiddiq yang diterapkan dan ddiamalkan dalam hidupnya khusunya dalam berbisnis oleh si pedagang B, maka sangat besar kemungkinan bisnis yang ia jalankan akan semakin maju dan sukses.

Disini kita dapat menyimpulkan bahwa menerapkan dan mengamalan sifat shiddiq didalam kehidupan kita sehari-hari khususnya dalam etika berbisnis sangatlah berpengaruh terhadap apa yang akan kita daatkan.

Jika kita selalu menerapkan sifat shiddiq maka hidup kita akan tenang, hati kita tidak akan merasa cemas dan gelisah.

Maka mulai saat ini kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya menerapkan sifat shiddiq didalam kehidupan kita.

Selain itu kita juga harus bisa menerapkan ke-4 sifat wajib Rasulullah SAW, agar kehidupan kita terasa lebih indah dan damai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun