Bagaimana keadaan ‘Dewa’ku sekarang? Mungkinkah ia sudah pecah dan dibuang? Aku ingin kesunyian bersamamu, menikmati bibir lembut Dewa dan Dewi yang menyesap hangat cokelat di pagi hari, serta senyum bahagia setelah sesapan cokelat itu.
Aku rindu kesunyian kami berempat saat menunggu sinar matahari pertama menyapa tubuh Dewi yang menggigil dalam pelukan Dewa, dan membelai tubuh keras kami yang merapat bersedekap.
Kini tubuh kami sudah tidak utuh lagi seperti hati mereka. Aku yakin saat ini atau entah setiap pagi mereka saling merindu, namun terlalu egois untuk memulai bersama lagi.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H