Mohon tunggu...
Alfiatur Rohmania
Alfiatur Rohmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS | PRODI S1 AKUNTANSI | NAMA : ALFIATUR ROHMANIA | NIM : 43223010174

Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Apollo, Prof, Dr, M.Si.AK Universitas Mercu Buana | Pogram studi : S1 Akuntansi | Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

27 November 2024   09:59 Diperbarui: 30 November 2024   20:36 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Derajat (Keluhuran, Kemuliaan, Kebanggaan)

Derajat merujuk pada keinginan untuk mencapai status sosial yang tinggi, mendapatkan pengakuan, kehormatan, dan kebanggaan. Ini mencakup usaha untuk diakui sebagai individu yang unggul di mata orang lain. 

Tujuannya mengendalikan keinginan derajat berarti individu harus memahami bahwa nilai sejati tidak terletak pada pengakuan atau status sosial, melainkan pada integritas dan nilai-nilai intrinsik kemanusiaan.

Contoh: Tidak terlalu mengejar jabatan atau posisi tinggi demi kebanggaan pribadi, Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan ikhlas tanpa mengharapkan pujian, Menerima diri sendiri apa adanya tanpa perlu pembuktian dari orang lain.

3. Kramat/Status Sosial (Kekuasaan, Kepercayaan, Disegani, Dipuji-puji)

Kramat atau status sosial merujuk pada keinginan untuk memiliki kekuasaan, mendapatkan kepercayaan, dihormati, dan dipuji oleh orang lain. Ini mencakup hasrat untuk menjadi pusat perhatian dan dominan dalam berbagai situasi. Tujuannya mengendalikan keinginan kramat berarti seseorang harus melepaskan keterikatan pada kekuasaan dan pengaruh, serta fokus pada pelayanan yang tulus dan kontribusi positif tanpa mengharapkan balasan.

Contoh: Memimpin dengan rendah hati dan fokus pada kepentingan bersama daripada keuntungan pribadi, Mengembangkan hubungan yang berbasis kepercayaan dan respek, bukan dominasi, Mengapresiasi prestasi orang lain dan tidak mencari pujian atas setiap tindakan yang dilakukan.

Berikut adalah beberapa langkah utama dalam transformasi kepemimpinan diri menurut ajaran beliau:

1. Introspeksi

Introspeksi adalah proses merenungkan dan mengenali diri sendiri secara mendalam. Melalui meditasi dan introspeksi, seseorang dapat mengenali kelemahan dan kekuatan dirinya. 

Dengan demikian, ia dapat memperbaiki diri dan menjadi pemimpin yang lebih baik. Introspeksi membantu individu untuk merenungkan tindakan dan keputusan yang telah diambil, serta memahami dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain. Dengan introspeksi yang rutin, pemimpin dapat terus mengembangkan dirinya dan menjaga integritas dalam setiap tindakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun